Lampion ini memberi isyarat kepada wisatawan yang masuk (Foto: )

Ryokan Bansuitei Ikoiso, Sendai

Sepotong Jepang tradisional di pusat kota Miyagi

Lampion ini memberi isyarat kepada wisatawan yang masuk (Foto: )
Vicky Amin   - 3 min read

Setelah hancur karena pengeboman di Perang Dunia II, Sendai menjadi kota yang tidak menawarkan banyak hal terkait peninggalan arsitektur. Katanya sih masih banyak kesempatan untuk merasakan suasana dan pelayanan tradisional melalui warisan Ryokan - penginapan tradisional Jepang. Bansuitei Ikoiso adalah contoh sempurna dari penginapan semacam ini, terletak di tengah-tengah Sendai dekat stasiun kereta bawah tanah Kita Yobancho.

Tersembunyi dari jalan yang sebenarnya sudah sepi, Bansuitei Ikoiso mengantar pengunjungnya ke dunia yang lain, dimulai dari area resepsionis yang tenang penuh cita rasa. Musik jazz dan kebarat-baratan, serta musik Jepang klasik yang lembut melengkapi suasana penerangan di seluruh penjuru ruang dalam bangunan dua lantai ini. Ruangannya memiliki ukuran yang pas, dilengkapi dengan televisi, teh hijau gratis dan panel-panel kayu.

Suasana khas warisan budaya disini tidak berarti bahwa Ikoiso tidak memiliki fasilitas modern--toilet nya merupakan yang paling canggih yang pernah saya lihat, dengan dudukan yang akan terbuka segera setelah pengunjung memasuki bilik. Di dalam bangunan ini juga terdapat wifi yang cepat dan efisien, serta vending machine.

Untuk fasilitas lainnya, terdapat restoran full-service (yang reservasinya harus dilakukan sehari sebelumnya), menawarkan makanan tradisional yang cantik. Ryokan ini memanfaatkan sejarah agrikultur yang dimiliki Miyagi dengan menyajikan bahan makanan yang segar, musiman dan organik untuk seluruh masakan mereka, dari sarapan hingga makan malam, yang keduanya harus direservasi dulu paling tidak sehari sebelumnya. Sarapan bisa dibeli sebagai bagian dari paket menginap satu malam di situs mereka, atau kalau tidak, akan dikenakan biaya 1000 yen.

Terakhir, ada pemandian tradisional Jepang di lantai satu, buka sepanjang pagi mulai dari pukul 6:30 sampai 8:30 dan malam mulai dari pukul 8:30 sampai 11:30. Memancarkan air panas dari Jacuzzi, furo disini merupakan cara terbaik untuk memanjakan diri setelah seharian berkeliling pusat kota Sendai yang padat dan menyenangkan.

Keluarga yang mengelola tempat ini (dan sudah berlangsung selama 40 tahun) sangat ramah dan penolong. Yoko, sang putri, bisa berbahasa Inggris dengan sangat baik dan akan sangat senang untuk membantu menjawab pertanyaan tamu mengenai Sendai dan area-area di sekitarnya.

Dan sebagai tambahan, sang ayah di Ryokan Bansuitei adalah penggemar berat golf dan merupakan seorang instruktur profesional yang senang memanfaatkan lapangan-lapangan golf di Miyagi. Ada sebuah lapangan latihan golf kecil dibuat di dekat pintu masuk hotel dimana ia biasa mengajar orang atau melatih ayunan golfnya sendiri. Kalau JapanTraveler meminta dengan ramah, bisa saja beruntung untuk bergabung dalam satu buah sesi latihan dan siapa tahu bahkan bisa belajar sesuatu!

Vicky Amin

Vicky Amin @vicky.amin632

A traveler, budding travel writer, and amateur author. Writing is my way to redo my amazing journey all over again. I started "Cheating the World" project and with it, I've made two of my annual trips in a form of a book: "Cheating Southern Vietnam", and "Cheating Hong Kong & Macau" (still in Ba...