Chankonabe - cara sehat untuk menjadi gendut (Foto: )

Kuliner Yoshiba

Rasakan kenikmatan sumber energi Sumo di Yoshiba, Sumida

Chankonabe - cara sehat untuk menjadi gendut (Foto: )
Natasha Dea   - 3 min read

Setelah menyaksikan film dokumenter yang menakjubkan tentang makanan sehari-hari para pesumo, chankonabe menjadi menu tambahan penting di daftar hal yang harus saya lakukan di Tokyo. Disajikan dalam hotpot besar serta dipenuhi dengan daging dan sayur, chankonabe yang bernutrisi dan berkalori tinggi ini sudah menjadi sumber energi bagi para pesumo sejak puluhan tahun yang lalu.

Setelah melakukan beberapa riset, sebagian besar hasil merujuk pada kuliner Yoshiba sebagai tempat chankonabe terbaik di Yoshida dengan harga menengah. Dengan rasa lapar setelah sibuk mengunjungi tempat-tempat lokal seperti Tokyo Skytree dan akuarium Sumida, saya sampai di Yoshiba, bersiap untuk menghabiskan hidangan yang biasa disajikan bagi para pesumo yang tiga kali lipat lebih besar daripada saya.

Kesan visual yang saya dapat dari Yoshiba saat masuk hanyalah "keren"- tersedia tempat duduk ala Jepang maupun Barat, juga langit-langit yang tinggi terbuat dari kayu, serta ring sumo bulat nan besar. Para pegawai di sini sangat ramah dan informatif juga formal; mereka menjelaskan bagaimana makanan dihidangkan sembari mengantarkan saya ke tempat duduk dengan anggun. Pilihan porsi chankonabe di Yoshiba semuanya besar dan dimaksudkan bagi 2 orang, tapi walaupun saya sendirian, saya rasa saya bisa menghabiskan semuanya karena saya kelaparan. Saya memesan menu spesial Yoshiba yang terdiri dari 17 variasi antara lain tahu, jamur enoki, udang, salmon, ayam, udang, kerang, dan bakso ikan todak eksklusif di Yoshiba (kebanyakan toko menggunakan ikan sarden). Harga chankonabe ini ¥5200, tapi jika melihat porsinya yang cukup besar untuk 2 orang, saya rasa harga  ini cukup masuk akal. Ada beberapa macam pilihan kuah di sini, dari yang simple hanya dengan garam sampai kuah yang gurih penuh rempah, dan setelah mendengar saran dari pegawai di sini, saya memutuskan untuk memilih kuah kaldu ayam dengan kecap asin. Chanko-nya dipersiapkan dengan cepat dan dihidangkan dalam keadaan dingin; kemudian dimasak pada kompor kecil di meja saya. Proses memasaknya memakan waktu sekitar 10 menit dan antisipasi saya terhadap chanko nabe ini  menambah rasa lapar yang sudah sejak tadi saya tahan. Mereka juga menyediakan sumpit panjang untuk mengambil makanan ke piring masing-masing; aturan yang tetap saya jalankan meskipun saya sendiri.

Ketika chanko saya akhirnya siap disantap, rasanya melebihi ekspektasi saya. Saya bisa berkata jujur bahwa beberapa makanan laut dalam nabe ini adalah yang terbaik yang pernah saya makan. Semua dagingnya sangat empuk dan juicy dalam kuah yang kaya rasa, tetapi yang paling enak bagi saya adalah bakso ikan todak dan kerangya. Biasa terasa hambar dan bertekstur seperti karet di makanan khas barat, kerang di sini menyajikan rasa yang kompleks dengan tekstur lembut bagaikan meleleh di mulut saya. Kualitas superior dari bahan makanannya benar-benar mengena. Disertai dengan perhatian yang tercurah saat mempersiapkan hidangan ini memaksilkan rasa setiap variasi yang ada. Saya sangat bahagia setelah menghabiskan satu mangkuk penuh chankonabe; memakan semuanya hingga sayur bokchoy terakhir.

Walaupun ini adalah pengalaman pertama sekaligus satu-satunya bagi saya, saya rasa tak ada yang perlu diperbaiki dari tempat ini. Kuliner Yoshiba akan menjadi tempat tujuan saya yang pertama jika saya kembali ke Tokyo bersama teman atau keluarga yang ingin merasakan pengalaman budaya dan makanan Jepang. Pelayanan, suasana, dan makanan di sini semua tanpa cacat- jangan lewatkan juga melihat kilasan hidup para atlet kebanggan Jepang di sini.

Natasha  Dea

Natasha Dea @natasha.dea