Akhir November
Awal Desember
Segera setelah memasuki taman, Anda akan disapa oleh dedaunan musim gugur yang fantastis
Segera setelah memasuki taman, Anda akan disapa oleh dedaunan musim gugur yang fantastis (Foto: )

Iluminasi Musim Gugur Rikugien 2025

Salah satu taman terbaik untuk menikmati musim gugur

Vicky Amin   - 3 min read
Tempat : Rikugien Garden Kapan : Akhir November - Awal Desember 2025
Perhatian: Tanggal untuk event ini belum terkonfirmasi. Halaman ini akan diperbarui dengan tanggal resmi setelah diumumkan oleh pihak penyelenggara. Harap cek situs event resmi untuk info terkini.

Taman Rikugi-en terkenal di Tokyo akan posisinya sebagai salah satu taman terbaik untuk menikmati pemandangan dedaunan musim gugur. Selama musim yang 'membara' ini, Rikugi-en juga menyajikan lampu-lampu khas musim gugur atau autumn illuminations pada malam hari, yang selalu mendatangkan banyak penduduk setempat maupun turis asing ke area yang menawan ini. Cahaya-cahaya yang terpantul di dedaunan merah dan emas dalam taman ini akan semakin memperlihatkan keanggunan dari warna khas musim gugur. Dan ketika memadukan cerahnya warna dedaunan ini dengan tata letak dan desain taman yang memukau, Anda akan yakin bahwa iluminasi musim gugur di Rikugi-en adalah sesuatu yang harus dikunjungi baik oleh pencinta taman maupun wisatawan biasa.

Taman ini dapat diakses paling mudah menggunakan kereta di jalur JR Yamanote Line. Turun di Stasiun Komagome, dan Rikugi-en dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki beberapa menit. Akan ada banyak penanda bertuliskan "Rikugi-en Garden" (ya, dalam Bahasa Inggris), jadi carilah penanda-penanda ini dan Anda akan tiba di sana dengan mudah. Tentu saja, kalau Anda berkunjung saat akhir pekan, yang Anda harus lakukan hanyalah mengikuti orang-orang! Biaya masuk taman ¥300. Tempat ini begitu populer sehingga pada Minggu malam, orang-orang akan rela mengantre agar dapat masuk ke taman. Untuk itu, saya sangat menyarankan Anda untuk berkunjung pada hari biasa saja, karena jumlah pengunjung pada akhir pekan bisa dikatakan... Gila.

Tamannya sendiri sangatlah cantik. Sorotan utama dari keseluruhan taman adalah danau yang berada di tengah, dengan sebuah pulau tepat di tengahnya. Cahaya-cahaya akan semakin menonjolkan kecantikan titik ini, selagi dedaunan terpantulkan di atas permukaan danau, menciptakan sebuah pemandangan yang memikat. Pada Minggu malam, orang-orang akan memenuhi semua jalanan, dan para staf akan terus meminta semua orang untuk mempercepat langkahnya, memerintahkan agar tidak berhenti dan terus bergerak. Anda akan diperbolehkan untuk berhenti di depan danau untuk mengambil foto, namun Anda harus mengantre dan menunggu beberapa menit sebelum akhirnya bisa menerobos masuk ke barisan depat dan mendapatkan foto! Di tempat-tempat lainnya mungkin tidak akan seberuntung ini, seperti di jembatan, karena para staf akan dengan tegas memerintahkan para pengunjung agar tidak berhenti, untuk keselamatan semua orang. Kerumunan ini mungkin akan membuat Anda sedikit kesal, namun dengan kecantikan taman yang terpapar cahaya, yang dapat Anda nikmati diam-diam selagi terus berjalan melintasi taman, akan membuat Anda lupa akan rasa kesal itu. Hanya ketika Anda ingin mengambil foto sajalah saat-saat di mana Anda akan banyak menunggu karena Anda akan menghadapi antrean. Namun bukan hanya pada tempat-tempat tertentu saja Anda bisa mendapatkan foto terbaik—hampir tiap tempat di sepanjang rute mengelilingi taman, menyajikan pemandangan yang patut difoto. Ada beberapa kolam kecil yang memperlihatkan pantulan dedaunan musim gugur, jembatan-jembatan simetris, bahkan mesin-mesin kabut yang akan menciptakan atmosfer yang sangat keren.

Secara keseluruhan, Taman Rikugi-en memiliki iluminasi musim gugur yang sangat menakjubkan. Saya sangat menyarankan agar Anda datang pada hari biasa untuk menghindari padatnya pengunjung, sehingga dapat berjalan-jalan lebih santai untuk menikmati pemandangan musim gugur pada malam hari yang sangat cantik.

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang Rikugien Garden.

Vicky Amin

Vicky Amin @vicky.amin632

A traveler, budding travel writer, and amateur author. Writing is my way to redo my amazing journey all over again. I started "Cheating the World" project and with it, I've made two of my annual trips in a form of a book: "Cheating Southern Vietnam", and "Cheating Hong Kong & Macau" (still in Ba...