Also known as "Crow's Castle" because of its unusual black exterior, Matsumoto Castle is one of the three most beautiful castles in Japan, along with Himeji and Kumamoto Rule of the Takeda clan and later the famous Tokugawa Ieyasu.
The wooden interior of Matsumoto Castle offers an authentic experience that is different from what you get in many other castles rebuilt from reinforced concrete. The castle's most interesting features include steep wooden stairs, openings for archers, and an observation deck on the sixth floor of the main tower with great views of the surrounding city.
In spring, Matsumoto Castle is a popular spot for the cherry blossom. Many visit the extensive castle grounds and the park for a walk. Hundreds of cherry trees stand along the outer moat and are in full bloom in mid-April each year.
It’s a 15-minute walk from Matsumoto Station. There is a bus available for 200 yen.
Sangat dianjurkan untuk didatangi sepanjang tahun, Kastil Matsumoto merupakan salah satu keajaiban Jepang yang perlu dikunjungi setiap orang, setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.
Kastil Matsumoto di Provinsi Nagano bukan hanya satu dari kastil-kastil paling kuno di Jepang, tapi juga merupakan satu dari yang paling indah.
Daerah di sekitar benteng Matsumoto memiliki suasana yang sangat tradisional dan sangat nyaman untuk berjalan-jalan.
Kastil Matsumoto di musim dingin. Salju di pertengahan bulan Februari dan tur cepat dalam kastil!
Jika kamu mengunjungi Benteng Matsumoto pada musim gugur ini, pastikan melihat pameran bonsai krisan di sisi utara lapangan benteng
Kastil Matsumoto di Prefektur Nagano bukan hanya salah satu kastil terindah, tetapi juga salah satu yang asli yang menjadikannya layak untuk dikunjungi.
Temukan peralatan unik dan nikmati hidangan lezat dalam satu kunjungan
Ada banyak pabrik miso di Nagano dan beberapa di antaranya memiliki toko mereka sendiri. Di Ishii Miso Brewery, Anda dapat melihat bagian dalam pabrik dan makan siang dengan sup miso, salad dengan saus miso, nasi kepal dan bahkan es krim dari miso mereka!
Appreciation, representation, learning and communication are the four" "fundamental themes" "of the Matsumoto City Art Museum (Matsumoto-shi Bijutsu-kan), which features works by the city's most famous daughter, Yayoi Kusama, as well as other local artists. Kusama was born in 1929 and is internationally known for her signature Pop Art works. The collection of the artist's works includes various paintings and sculptures created in her typically lively and colorful style. Outside the main entrance of the building you can also admire a large tulip sculpture of her, which was unveiled when the museum was founded in 2002. The works of other artists are shown in a separate section of the museum, which rotate throughout the year. The museum also houses a shop that sells various souvenirs and art-related goods.
Kerajinan tangan seperti boneka oshie sangat terkenal di Kota Matsumoto.
Banyak orang menganggap Matsumoto di prefektur Nagano hanya sebagai tempat bermalam sebelum menuju ke Pegunungan Jepang atau Puncak Utsukushigahara. Jika bukan karena teman istri saya yang tinggal di sini, kota ini mungkin tidak akan pernah masuk daftar tempat yang akan saya kunjungi. Selama perjalanan ke sana, saya tidak menjumpai banyak iklan tentang tempat ini, tapi ternyata yang kemudian saya temukan, Matsumoto benar-benar sebuah kota yang wajib dikunjungi. Karena teman kami adalah seorang seniman kerajinan tangan, kami memulai tur kami ke Museum Kerajinan Rakyat Matsumoto. Didirikan pada tahun 1962, museum ini memiliki fitur lebih dari 7000 karya dari daerah ini, daerah-daerah lain di Jepang, dan juga internasional. Pameran meliputi kerajinan dari kayu, kaca, porselen, dan bambu. Museum tenang ini ditata apik, terdiri dari dua lantai ruang pameran. Sekitar museum dikelilingi oleh hutan kecil menyenangkan, yang menambah suasana damai. Museum ini terletak di Matsumoto timur. Untuk menuju ke museum, naikilah bus di Jalur Utsukushigahara tepat ke Toko Museum. Meninggalkan museum bertema ini, perhentian kami berikutnya adalah Museum bekas Sekolah Dasar Kachi yang didirikan pada tahun 1873 dan merupakan salah satu sekolah dasar tertua di Jepang. Sekolah ini terdaftar sebagai Properti Budaya Bernilai Penting. Awalnya sekolah ini terletak di Sungai Metoba, namun kemudian dipindahkan ke lokasi yang sekarang dan dipugar pada tahun 1964. Yang menarik bagi saya adalah kemiripan sekolah ini dengan sekolah dasar saya dulu di New Jersey. Meja kayu bergaya sama, dinding penuh dengan tugas kelas, hingga ke aroma ruang kelas sekolah tua ini benar-benar membawa kembali banyak kenangan masa kecil. Anda dapat menaiki bus ¥ 190 yang dikenal dengan sebutan "Kota Sneaker" ke Takkajoumachi dan berjalanlah selama 5 menit ke sekolah. Anda juga bisa membeli tiket bus terusan untuk satu hari seharga 500 yen, yang sudah termasuk diskon biaya masuk. Museum ini merupakan bagian dari kelompok museum kota Matsumoto dan untuk masuk ke sini dikutip uang masuk, namun jumlahnya tidak akan mengganggu keuangan Anda dan sebanding dengan setiap yen yang Anda keluarkan. Beberapa blok ke selatan, Anda akan menemukan Matsumoto Castle, sebuah Harta Karun Nasional Jepang. Dibangun pada tahun 1593, ini adalah kastil tertua di Jepang. Kami mengunjungi kastil ini selama hari indah yang cerah di musim gugur dan bayangan paritnya sungguh spektakuler. Taman di sekitar kastil juga cocok untuk olahraga jalan Anda. Lanjut ke selatan, ke 3 blok lainnya , kami menemukan Jalan Nawate. Menantu perempuan saya adalah seorang kolektor barang-barang bertema katak. Saya tersenyum memikirkan dia ketika kami menjumpai patung Kaeru Daimyojin, sang dewa katak. Sebagian besar toko di sini bertema katak dan saya benar-benar harus membeli sebuah hadiah kecil untuk dikirim ke Amerika Serikat. Kami menyeberang sungai dan berjalan ke Jalan Nakamachi dimana terdapat beberapa toko kerajinan, kafe, dan kios buah. Apel manis daerah ini sudah terkenal di seluruh Jepang. Saya membeli sekantong apel dan untungnya masih tertinggal beberapa buah apel ketika kami kembali ke Yokohama. Perjalanan kami hanya satu hari namun sudah mencakup mungkin sepuluh persen dari apa yang kota Matsumoto tawarkan. Daerah ini punya banyak sumber mata air panas, dan untuk kota sekecil ini, ada cukup banyak museum yang untuk mengunjungi semuanya dibutuhkan waktu dua hari. Juga terdapat restoran-restoran dengan makanan yang sangat lezat dengan banyak hidangan lokal seperti soba, sanzokuyaki (ayam yang digoreng) dan Taiyaki manis yang terlihat seperti sea bream (sejenis ikan laut). Daerah ini terkenal dengan Sake berkualitasnya, dan juga ada penawaran kunjungan ke lima tempat pembuatan sake yang berlainan dengan memesan terlebih dahulu. Jika Anda suka mendatangi festival, maka terdapat festival yang diselenggarakan di setiap musim. Saya ingin kembali di bulan Januari nanti dan merasakan langsung Festival Permen "Ameichi". Ada pusat informasi di stasiun kereta api dan dekat kastil dengan banyak brosur tersedia dalam bahasa Inggris. Ketika Anda merencanakan perjalanan Anda ke Kamikochi dan Pegunungan Jepang atau daerah dataran tinggi Utsukushigahara, pastikan juga untuk meluangkan beberapa hari bersantai di Matsumoto. Ini adalah kota yang tidak akan mau Anda lewatkan.