Juntori Soba (Foto: )

Q Noodle House di Sapporo

Restoran mie yang modern di pusat Sapporo

Juntori Soba (Foto: )
Febry Fawzi   - 4 min read

Begitu tiba di Hokkaido, rasanya perut saya tak pernah cukup dengan ramen dan berbagai jenis mie lainnya. Setelah menikmati Shoyu dan Shio Ramen yang khas di Asahikawa, akhirnya saya berkesempatan untuk mencicipi ramen dan soba di salah satu kedai ramen modern di pusat kota Sapporo yaitu Q noodle house.

Sebelum berkeliling sekitar Sapporo dan berkunjung ke TV Tower Sapporo atau Oodori Park, ada baiknya untuk mengisi perut yang kosong dengan makanan yang menyegarkan. Mie ramen atau soba dengan kuah yang kaya akan rasa rasanya cocok untuk hari yang mendung dan gerimis mengundang. Akhirnya mencari ide dengan browsing salah satu website dan menemukan kedai mie yang letaknya tak jauh dari TV Tower Sapporo. Nama tempat tersebut adalah Q, sebuah noodle house yang letaknya cukup tersembunyi, yaitu di sebuah basement. Pemilihan tempat makan ini karena Q noodle house memiliki skor yang cukup bagus di website pencari tempat makan tersebut.

Setelah menuruni tangga, saya langsung menemui mesin untuk memesan makanan. Semuanya memang tertulis dalam bahasa Jepang namun tersedia juga gambarnya. Jika memang Anda butuh bantuan, Anda bisa langsung masuk dan meminta bantuan staf yang ramah dan bersahabat. Waktu itu saya memesan Shio Ramen Paitan dan Juntori Soba. Ditambah dengan ekstra nori (rumput laut) dan juga telur rebus. Harga ramen atau soba di sini dimulai dari ¥800. Buka saat makan siang pada pukul 11.00 - 15.00 dan pada saat malam 17.00 - 23.30. Di kala malam, tempat ini juga bisa dijadikan untuk tempat minum dan ngemil a la Jepang (Izakaya).

Setelah mendapatkan kupon pemesanan, saya memberikannya ke pelayan di dalam ruangan restoran. Ketika masuk, saya langsung terperangah dengan interiornya. Ini benar-benar beda dari kebanyakan kedai ramen di Jepang. Interior desainnya sendiri sangatlah modern namun dipadukan dengan unsur-unsur Jepang yang kemudian membuatnya agak aneh layaknya desain desain kontemporer khas Jepang. Gaya interiornya sendiri agak industrialis di mana warna tembok dan lantai didominasi oleh warna abu-abu. Kemudian terdapat communal table di tengah ruangan yang berbahan kaca. Di bawah meja tersebut ada Taman Jepang mini. Ini dia yang membuatnya cukup aneh dan agak nyentrik. Waktu itu saya memilih duduk di bar table karena ingin menyaksikan kokinya memasak. Jadi pembuatan ramen dan soba juga bisa disaksikan secara langsung loh! Ada dua orang koki muda yang dengan telatennya memasak dan berkreasi dengan setiap makanannya.

Paitan Shio Ramen sendiri kaya akan kaldu (kotteri) dengan kuah kental, lengket, dan biasanya warnanya agak buram, dicampur dengan lemak, mineral, dan protein dari tulang (white bones) yang direbus lama. Nama Paitan sendiri berasal dari Bahasa China. Sementara itu, Soba Paitan sendiri memiliki kaldu berwarna kecokelatan seperti kuah kecap. Kaldunya sendiri berasal dari kaldu ayam. Sementara itu, selain mie yang kenyal, Paitan Soba yang saya makan memiliki mie kenyal dan halus, Ditambah dengan rebung bambu dan irisan ayam lembut. Tak ketinggalan nori yang menambah rasa gurih pada soba yang saya pilih.

Ramen atau soba akan menjadi pilihan makanan yang menyegarkan sebelum atau setelah melakukan perjalanan keliling kota Sapporo. Untuk mendapatkan mie yang enak, sebaiknya jangan asal pilih tempat. Riset terlebih dahulu. Nah biar gak pakai ribet, Q noodle house bisa jadi alternatifnya kalau ingin merasakan sensasi ramen dan soba yang dibuat langsung oleh kokinya. Ditambah dengan ruangan yang modern, menambah kesan tersendiri ketika menyicipinya.

Febry Fawzi

Febry Fawzi @febry.fawzi

Trying to make the world home.