Menara jam mempertahankan pesona kuno di tengah-tengah gedung pencakar langit, pusat-pusat perbelanjaan besar, dan perkantoran. (Foto: )

Menara Jam Kota Sapporo

Sudah ada bahkan sebelum kota dibangun

Menara jam mempertahankan pesona kuno di tengah-tengah gedung pencakar langit, pusat-pusat perbelanjaan besar, dan perkantoran. (Foto: )
Santy Tobing   - 3 min read

Dikelilingi oleh bangunan modern seperti bank, gedung pencakar langit, dan hotel, Menara Jam Sapporo menonjol khas. Meskipun ukurannya biasa saja, jam berusia 135 tahun ini memiliki sejarah yang mengagumkan yang terkait erat dengan Sapporo.

Menara ini pertama kali dibangun pada tahun 1878 sebagai balai latihan militer untuk tujuan pertahanan. Namun, setelah tahun-tahun berlalu, aula ini kemudian digunakan untuk berbagai keperluan lain selain latihan militer dan pendidikan jasmani.

Asal Menara Jam Sapporo bersumber jauh di masa restorasi Meiji. Di masa lalu, pemerintah Jepang meminta kepada pemerintah Amerika Serikat untuk membantu pengembangan kota Sapporo, sehingga William S Clark, presiden dari Mass Agricultural College; William Wheeler dan David P. Penhallow dikirim pada tahun 1876. William S Clark lalu mendirikan Sapporo Agricultural College. Gedung Menara Jam Sapporo sekarang ini adalah salah satu bangunan di kampus Sapporo Agricultural College. Kampus ini kemudian mendidik banyak orang pintar yang membantu membentuk perkembangan Sapporo. Sapporo Agricultural College kemudian menjadi Universitas Hokkaido yang terkenal.

Di tingkat pertama menara jam, ada sebuah pameran tentang sejarah perguruan tinggi, lengkap dengan artefak dari makanan siswa yang dulunya disantap mereka dan catatan yang mereka tulis selama masa pendidikan mereka. Meskipun tampilan ruang tidak sangat besar, keaslian bangunan ditingkatkan dengan suara berderit dari papan kayu di bawah kaki saya yang entah bagaimana bisa membawa saya kembali ke masa lalu.

Masyarakat Jepang yang menerima pendidikan gaya Inggris di bawah asuhan William S Clark dan rekan-rekannya mempelajari bahasa Inggris, teknik pertanian dan bahkan menjadi Kristen. Informasi dalam area pameran disertai juga dalam bahasa Inggris dan dengan begitu saya bisa belajar banyak tentang sejarah dari perguruan tinggi dan kota.

Pada tingkat kedua, ada sebuah ruangan musik dan model bagaimana jam bekerja. Saya terpesona dengan fakta bahwa jam ini hanya didukung oleh gaya gravitasi saja. Sebuah kotak batu seberat 50 kilo dan lonceng berberat 150 kilo digantung di bagian bawah jam, yang berfungsi mengengkol roda giginya dan membuatnya tetap bergerak selama lebih lebih dari satu abad.

Karena menara jam itu setua kota muda Sapporo, dia menjadi sebuah tempat yang benar-benar bersejarah. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Sapporo, anda harus melakukan kunjungan ke Menara Jam! Biaya masuk cukup terjangkau seharga ¥ 200 saja. Untungnya bagi saya, hotel yang saya tinggali di Hotel Pearl City Sapporo terletak hanya 2 jalan saja dari Menara Jam. Hanya butuh 10 menit berjalan kaki langsung dari selatan stasiun JR Sapporo. Jadi ini adalah cara yang menyenangkan untuk mulai menjelajahi kota.

Tips untuk anda ketika mengunjungi Menara Jam: parit tempat foto terletak di halaman gedung menara jam, namun pergilah ke arah bangunan di seberangnyan dengan sebuah balkon di lantai dua. Pemandangan dan foto dari tempat ini tidak hanya bagus, tetapi juga secara signifikan jauh lebih sepi.

Santy Tobing

Santy Tobing @santy.tobing

no one realizes how beautiful it is to travel until he comes home and rests his head on his old, familiar pillow.