Tidak ada yang lebih buruk daripada jatuh sakit saat sedang dalam sebuah perjalanan, dan tidak bisa mengobatinya. Oleh karena itu, banyak para wisatawan rela membawa obat bebas atau resep obat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat berlibur. Namun, Jepang sangat ketat mengenai obat-obatan yang Anda bawa sehingga dapat memengaruhi daftar barang bawaan Anda juga.

Pada awal tahun 2020, virus korona mulai menyebar ke Jepang (begitu juga menyebar ke seluruh dunia). Sangat penting bagi Anda untuk membawa obat-obat yang diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh ketika melakukan perjalanan ke Jepang.

Jadi, apa saja obat-obatan yang bisa Anda bawa masuk ke Jepang? Dalam artikel ini akan dijelaskan aturan-aturan membawa obat ke Jepang dan apa saja yang bisa Anda beli bahkan saat di Jepang sekalipun!

INFORMASI DALAM ARTIKEL INI BUKAN SARAN YANG RESMI DAN BISA TERJADI PERUBAHAN SESUAI DENGAN PERATURAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH JEPANG. JAPANTRAVEL MENYARANKAN ANDA UNTUK MENGHUBUNGI KEMENTERIAN KESEHATAN, KETENAGAKERJAAN, DAN KESEJAHTERAAN JEPANG ATAU LEMBAGA RESMI LAINNYA YANG TERCANTUM DI BAWAH INI UNTUK INFORMASI TERBARU.

Foto:

Penggunaan Obat Bebas

Apa saja obat bebas yang dilarang?

Di negara-negara Barat ada banyak obat dijual bebas tanpa harus menunjukkan resep dokter. Namun di Jepang, penggunaan obat bebas terkait bahan-bahan yang digunakan sangat ketat.

Obat bebas yang dilarang:

  • Obat apa pun yang mengandung Pseudoephedrine (bahan utama dalam Actifed, Sudafed, dan bahkan inhaler Vicks) - khususnya obat yang mengandung lebih dari 10% stimulan ini.
  • Obat apa pun yang mengandung Codeine

Kedua penggunaan bahan obat-obat tersebut dibatasi, dan bahan-bahan obat yang dizinkan pun dapat berubah sesuai kebijakan yang ada di Jepang. Jadi, JapanTravel menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan melalui situs resminya sebelum merencanakan perjalanan ke Jepang.

Apa saja obat bebas yang dapat dibawa?

Wisatawan diperbolehkan membawa persediaan obat-obatan bebas yang diizinkan selama dua bulan (60 hari), dan beberapa vitamin. Ini juga berlaku untuk lensa kontak.

Jika Anda memerlukan waktu lebih dari 2 bulan, maka Anda memerlikan Yakkan Shomei (薬監証明).

Foto:

Penggunaan Resep Obat

Dapatkah saya membawa obat dengan resep ke Jepang?

Pada umumnya, wisatawan yang berkunjung ke Jepang diiznkan membawa obat yang diresepkan tanpa melalui prosedur tertentu jika mematuhi ketentuan berikut:

  1. Hanya untuk penggunaan pribadi

  2. Bukan termasuk obat yang dilarang di Jepang seperti narkoba

  3. Hanya untuk 1 bulan penggunaan

Apa saja obat dengan resep yang dilarang?

Opium, ganja, stimulan (Amphetamines, methamphetamines), termasuk obat-obatan tertentu untuk perawatan ADD / ADHD (seperti Adderall, Vyvanse dan Dexedrine) sangat dilarang dan ilegal untuk dibawa ke Jepang.

Apabila memiliki resep obat yang dilarang tersebut, Anda akan menghadapi tuntutan -- meskipun terdapat resep dengan keterangan dokter atau formulir tertulis dari bea cukai -- obat-obat tersebut tetap dilarang.

HARAP BERHATI-HATI DALAM MEMBAWA INHALER DAN BEBERAPA OBAT ALERGI SERTA RESEP OBAT UNTUK PENDERITA SINUS KARENA MENGANDUNG BAHAN AKTIF, SEPERTI SUDAFED DAN VICKS YANG DILARANG DI JEPANG.

Tentu saja obat keras, seperti heroin, kokain, dan MDMA juga dilarang dibawa ke Jepang.

Resep Obat yang Mengandung Bahan Narkotika

Jika resep obat Anda mengandung bahan narkotika, seperti morfin, kodein, oksikodon, pethidin, hidrokodon, Anda harus meminta izin terlebih dahulu kepada salah satu dari delapan Biro Kesehatan dan Kesejahteraan Daerah Jepang.

Anda harus menyerahkan formulir aplikasi impor serta dokumen pendukung lainnya.

Resep Obat yang Mengandung Bahan Psikotropika

Dosis resep obat yang diizinkan tergantung pada obat. Misalnya, obat-obatan seperti Valium tidak memerlukan Yakkan Shomei jika jumlah bahan yang digunakan lebih rendah dari 1,2 gram (batas untuk bahan aktif, diazepam).

Untuk garis besar obat-obatan yang termasuk dalam kategori psikotropika dan dosis masing-masing obat yang diizinkan, dapat dilihat pada daftar Departemen Kontrol Narkotika Jepang.

Bagaimana cara mempersiapkan obat yang diizinkan untuk dibawa ke Jepang?

Anda harus membawa salinan resep obat dan keterangan dokter ketika pergi ke Jepang, bersamaan dengan obat yang Anda bawa.

Obat harus disimpan dalam botol asli - jangan disimpan dalam wadah yang tidak ditandai atau botol berlabel untuk obat yang terpisah.

Perlukah mendaftar Yakkan Shomei?

Pada umumnya, Anda harus mendaftar Yakkan Shomei (sertifikat impor khusus) apabila kondisi Anda sebagai berikut:

  1. Anda perlu menyediakan persediaan resep obat untuk persediaan lebih dari 1 bulan
  2. Anda perlu menyediakan persediaan obat tanpa resep dari dokter untuk persediaan lebih dari 2 bulan
  3. Anda perlu menyediakan jarum suntik atau sejumlah alat kesehatan yang melewati batas yang telah ditentukan

Dalam kasus ini, Anda harus mendaftar Yakkan Shomei terlebih dahulu sehingga dapat dilampirkan di Bea Cukai jika diperlukan.

Untuk informasi lebih detail tentang cara mendapatkan Yakkan Shomei, silakan kunjungi situs resmi Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan (mencangkup informasi terkini tentang kapan Anda dapat mengisi formulir). Proses ini bisa memakan waktu hingga 3 minggu. Jadi, sebaiknya Ada sudah mendaftar di Yakkan Shomei jauh-jauh hari sebelum ke Jepang.

Berhati-hatilah ketika membawa resep obat ketika di Jepang. Jika kebutuhan resep obat Anda lebih besar dari apa yang dapat Anda bawa (bahkan dengan dukungan dokumen Yakkan Shomei), Anda perlu mengunjungi penyedia perawatan lokal di Jepang. Sebaiknya Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan negara asal Anda jika hal ini dapat memengaruhi rawat jalan.

Ringkasan: Berapa jumlah obat yang boleh dibawa ke Jepang?

Berikut merupakan daftar obat-obatan yang dapat Anda bawa ke Jepang tanpa memerlukan izin khusus (lihat mengenai penjelasan Yakkan Shomei sebelumnya). Perhatikan bahwa aturan dan pengecualian yang disebutkan di atas, berdasarkan bahan-bahan terlarang, masih berlaku untuk saat ini.

  • Obat dengan resep. Jumlah: persediaan untuk 1 bulan atau kurang
  • Obat tanpa resep. Jumlah: persediaan untuk 2 bulan atau kurang
  • Vitamin. Jumlah: persediaan 2 bulan atau kuarang
  • Kosmetik/perawatan bebas resep. Jumlah: 24 barang atau kurang (penggunaan obat luar)
  • Alat kesehatan (contoh: inhaler untuk asma). Jumlah: 1 buah per orang

Obat Lokal

Di mana saya bisa mendapatkan obat-obatan bebas di Jepang?

Jepang memang memiliki apotek yang lengkap di sebagian besar wilayah metropolitan sehingga tidak sulit untuk menemukan apotek. Merek dan bahan obat mungkin berbeda dari yang biasanya Anda gunakan, tetapi apoteker dapat membantu menemukan alternatif obat yang efektif.

Toko Obat yang Biasa Dijumpai di Jepang

Welcia

Toko obat terpusat di sekitar wilayah Kanto dan Kansai.

Matsumoto Kiyoshi

Toko obat nasional, tetapi dominan di wilayah Kanto.

Tsuruha Drug

Toko obat nasional.

Daikoku Drug

Toko obat nasional dan terpusat di sekitar Kansai/ Osaka.

Sun Drug

Toko obat nasional.

Di mana saya bisa mendapatkan obat dengan resep di Jepang?

Bagi Anda yang membutuhkan resep khusus, daftar dokter berbahasa Inggris dapat ditemukan melalui berbagai situs resmi Kedutaan Besar:

Silakan berdiskusi mengenai obat-obat yang akan Anda bawa sebelum ke Jepang dengan Dokter yang bisa berbahasa Inggris agar tidak terjadi masalah di Bea Cukai.

Situs Resmi dan Sumber