Mausoleum Ratu Teimei, yang dipanggil Tama no Higashi no Misasagi (Foto: )

Pekuburan Kekaisaran Musashi di Takao

Tanah pemakaman yang mengesankan dari dua kaisar

Mausoleum Ratu Teimei, yang dipanggil Tama no Higashi no Misasagi (Foto: )
Santy Tobing   - 3 min read

Di pinggiran yang jauh di barat Tokyo, kamu akan menemukan Pekuburan Kekaisaran Musashi. Tempat ini berupa sebuah taman yang lumayan besar berisikan empat kuburan dari dua kaisar: Kaisar Taisho dan istrinya Ratu Teimei, serta Kaisar Showa dan istrinya Ratu Kojun. Pekuburan ini sangat luas dan dikelilingi alam yang indah.

Kaisar Taisho
Lahir tanggal 31 Agustus 1879; meninggal tanggal 25 Desember 1926

Kaisar lahir dengan kondisi kesehatan yang lemah karena dia menderita penyakit selebral meningitis. Penyakit ini memiliki pengaruh besar pada masa depannya sebagai seorang kaisar dan dia tidak akan terlalu sering tampil di depan umum. Pada bulan Desember 1926 diumumkan bahwa kaisar menderita pneumonia, dan kemudian di bulan itu juga dia meninggal karena serangan jantung. Upacara pemakamannya sangat tradisional dan diadakan di malam hari. Di belakang iring-iringan panjang sejauh 4 mil, 20.000 pelayat mengikuti kawanan banteng suci dan gerobak sapi dimana di dalamnya peti mati kaisar diangkut. Keseluruhan rute diterangi dengan cahaya api dalam lentera besi yang berakhir di pemakaman Kekaisaran Musashi. Kaisar Taisho adalah ayah dari Kaisar Showa yang dimakamkan di sebelahnya.

Kaisar Showa
Lahir tanggal 29 April 1901; meninggal 7 Januari 1989

Upacara pemakaman dimulai di Istana Kekaisaran dimana sebuah motor jenazah berwarna hitam membawa peti mati melewati Tokyo. Rute ini dilapisi oleh 800.000 penonton serta 32.000 polisi untuk berjaga-jaga dari serangan teroris. Di Taman Shinjuku Gyoen didirikan sebuah bangunan khusus, yang dinamakan Sojoden, yang dibuat dari kayu cemara Jepang dan bambu. Di taman inilah upacara pemakaman dilaksanakan dengan kehadiran para tamu undangan resmi. Undangan resmi harus duduk di luar di dalam tenda putih dan karena udara hari di bulan Februari dingin, mereka memakai penghangat tangan kimia dan selimut wol untuk menjaga tubuh mereka tetap hangat selama upacara yang memakan waktu 3 jam itu.

Seusai upacara ini, peti mati Kaisar Showa dibawa ke tujuan akhirnya, Pekuburan Kekaisaran Musashi. Berbeda dengan pemakaman ayahnya di tahun 1927 dimana prosesi pemakaman menghabiskan waktu 3 jam, perjalanan kali ini menggunakan motor pengangkut jenazah dan hanya butuh waktu 40 menit. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa upacara lagi sebelum akhirnya sang kaisar dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya.

Pekuburan ini dapat ditemukan dekat stasiun Takao di Jalur JR Chuo. Pergilah ke utara dari pintu keluar, seberangi jembatan sungai kecil dan beloklah di belokan ke timur pertama. Ikuti jalan ini sampai kamu tiba di rel kereta api dan lewati bagian bawahnya. Sesudahnya hanya akan ada satu jalan, namun peta sepanjang rute akan menolongmu mencapai pekuburan.

Santy Tobing

Santy Tobing @santy.tobing

no one realizes how beautiful it is to travel until he comes home and rests his head on his old, familiar pillow.