Tempat lain yang menyajikan kopi siang hari dan alkohol di malam hari adalah Paddlers Coffee, yang terletak di bagian belakang toko pakaian pria yang fashionable (dan mahal) dekat Cat Street. Terlihat bahwa metode penyeduhan kopi di Jepang itu terpaku pada satu metode. Roastery menyajikannya dengan French Press, Fuglen dengan Aeropress, dan Paddlers menggunakan Chemex. Setelah mabuk kopi pada dua tempat sebelumnya, tempat ini benar-benar mengejutkan saya.
Sejak kopi di sini dipanggang oleh Stumptown, sebuah pengolah kopi terkenal dunia yang berasal dari Portland, saya jadi curiga. Saya tak pernah menjadi penggemar roasting dari Amerika namun tempat ini benar-benar bisa mengubah pandangan saya. Rasa buah-buahan dikombinasikan dengan keasaman membuat saya makin mendalmai rasanya. Meskipun barista yang bekerja di sana harus mencari catatan cupping kopi, ini adalah kopi terbaik yang saya telah rasakan sejauh ini. Sampai saya naik kereta dari Shibuya untuk mengunjungi Bear Pond Espresso.
Tempat ini, yang dibuka untuk bisnis pada tahun 2009, terselip di bangsal tenang Setagaya, tetangga Shibuya. Saya datang lebih awal, terlalu dini ternyata. Yang memberi saya kesempatan untuk melihat pemiliknya tiba, mempersiapkan segala sesuatu dan akhirnya membuka tokonya, yang lebih mirip sebuah pompa bensin Amerika pedesaan daripada bar kopi. Saya memesan Yirgacheffe (Tampaknya cara Frenchpress lah yang digunakan di Bear Pond) yang meledak di mulut saya pada tegukan pertama. Ini adalah kopi yang saya telah cari selama sebulan di Tokyo.
Pemilik, yang tampak sedikit marah-marah pada awalnya, dengan senang hati menghilangkan tanda 'tidak boleh memotret' ketika saya bertanya apakah OK bagi saya untuk mengambil beberapa gambar. Setelah itu ia ternyata menjadi cerewet, berbicara tentang tempat-tempat yang saya harus kunjungi, dan tempat-tempat saya benar-benar harus menghindari. Ketakutan bahwa Tokyo hanya memiliki beberapa bar kopi layak dikunjungi jelas tidak benar. Tapi apakah saya telah menemukan kopi terbaik di Tokyo?