Uap perlahan keluar dari cangkir saya dan aroma dari teh hijau memenuhi lubang hidung saya. Tegukan pertama berasa pahit, setelahnya aroma teh hijau Nara yang enak mengalir melewati lidah saya (dan air hangat dan teh hijau sehat yang segar melegakan tenggorokan saya dan perlahan mengurangi rasa kedinginan di tubuh saya.
"Apakah kamu merasakan perbedaannya?" tanya petani yang menghidangkan teh tersebut. "Inilah rasa teh hijau yang seharusnya. Ini harus dihidangkan dengan benar."
Latar belakang dan sejarah
Konsumsi teh di Jepang pertama kali tercatat di Jepang di tahun 729 di Pengadilan Kaisar Shomu di Heijokyo yang saat ini dikenal dengan nama Kota Nara. Budidaya teh hijau di Jepang dimulai di Kota Uda di Prefektur Nara saat seseorang bernama Kobo Daishi membawa bibit teh hijau ke Jepang sekembalinya ia dari Tang China pada tahun 806. Pada saat itu, kota yang saat ini dikenal sebagai Prefektur Nara, dikenal sebagai Yamato dan teh hijau yang tumbuh disana masih dikenak sebagai teh Yamato (berarti teh hijau yang berasal dari Yamato).
Keseimbangan dari sinar matahari, embun dan kondisi yang lembab yang disediakan oleh pegunungan dan sungai-sungai di utara Prefektur Nara menyediakan lingkungan pertumbuhan yang sempurna bagi teh hijau. Budidaya teh hijau tersebar ke area-area lain di Jepang dari Nara namun hanya teh hijau yang tumbuh asli di Nara lah yang memiliki aroma orisinil yang unik (teh hijau dari area lain seperti Shizuoka cenderung memiliki aroma yang lebih manis).
Penghargaan atas teh Yamato
Pada tanggal 3 Oktober 2015 lalu, Petani teh Yamato, bekerjasama dengan Distrik Pengembang Tanah Pegunungan Utara Yamato, menggelar acara pendidikan “Penghargaan atas Teh Yamato” yang pertama di Stasiun Kintetsu Nara di Kota Nara.
Tiga tahun pertama di Jepang, Saya tinggal di kota teh hijau di Prefektur Shizuoka dan petani-petani disana mengajarkan saya beberapa hal tentang teh hijau. Saya penasaran tentang bagaimana teh Yamato Nara dan penyajiannya bisa berbeda dari teh hijau Shizuoka. Setelah mengukur jumlah yang tepat untuk banyaknya orang yang akan disajikan, maka teh akan disajikan (satu sendok munjung teh hijau cukup untuk 2 sampai 2,5 cangkir, atau ambil 2 sendok munjung daun teh hijau untuk sebuah teko teh hijau standar), petani akan mencampurkan cukup air hangat dengan suhu lingkungan kedalan teko untuk merendam teh yang ada didalam teko.
Membuat Teh Hijau Terbaik
"Ini adalah tahap yang paling penting," informasi dari petani. "Air dengan suhu lingkungan akan membuat daun teh mengembang sempurna sehingga aroma juga akan tersebar.". Air dengan suhu ruangan atau lingkungan juga tidak menyebabkan daun teh melepaskan aroma teh secepat air panas. Setelah air dengan suhu lingkungan dimasukkan, daun teh membutuhkan 3 sampai 10 menit untuk mengembang sepenuhnya.
Membiarkannya terbuka sampai dengan satu jam juga boleh saja dilakukan namun minimal 3-10 menit akan menciptakan aroma terbaik. Setelah daunnya mengembang sesuai dengan kepuasan petani, Ia akan menambahkan air hangat ke dalam ceret, membuat teh akan mengambang dan lalu bercampur. Setiap satu porsi teh memiliki warnaseragam yang sama sesuai dengan urutan penuangan (pada teh Shizuoka diseduh dengan beberapa tahapan untuk mencegah perbedaan kekentalan teh pada saat penyajian), dan saya tau bahwa tidak ada perbedaan antara cangkir pertama sampai cangkir terakhir yang diseduh.
Bagaimana menuju kesana dari Osaka
Rute langsung menuju Nara adalah melalui Jalur Kintetsu Nara. Jalur Rapid dan Express yang sering berangkat dari Kintetsu Osaka-Namba, Nippon Bashi, Uehonmachi dan Stasiun Tsuruhashi (Jalur Rapid Express berangkat sejauhjauhnya dari Kobe-Sannomiya). Semua rute tersebut berakhir di Stasiun Kintetsu Nara.Tarif dari Osaka-Namba adalah sebesar 560 Yen, dan jalur Rapid Service akan membutuhkan waktu selama 35 menit untuk sampai.
Jika menggunakan JR dari Osaka, Jalur Yamatoji Rapid, kereta Rapid Service dan Direct Rapid Service juga menyediakan rute antar Stasiun Osaka dan Nara dan juga melayani banyak rute stasiun lainya sepanjang Jalur Lingkar Osaka. Bis dari JR Stasiun Nara ke Stasiun Kintetsu Nara berangkat dari peron 2 di sebelah timur Stasiun Nara, ongkosnya 210 yen dan menempuh perjalanan sekitar 5 menit. Tarif kereta dari Stasiun Osaka ke Stasiun Nara adalah sebesar 800 Yen (ditambah tarif bis atau berjalan selama 10 menit) dan akan menempuh perjalanan selama 50 menit.
Bagaimana menuju kesana dari Tokyo
Jalur Kereta Kintetsu Express dan Limited Express berangkat dari Stasiun Kyoto setiap setengah jam. Tarifnya sebesar 620 Yen untuk kereta Express Service dan akan menempuh perjalanan selama 50 menit. Sedangkan kereta Limited Express akan dikenakan charge tambahan sebesar 510 Yen untuk pemesanan kursi dan perjalanannya akan ditempuh selama kurang dari 40 menit. Jika anda harus menunggu lama untuk bisa langsung menaiki kereta Nara, ada alternatif lain yaitu dengan menaiki Kereta Kashihara Jingumae baik Express maupun Limited dan akan berpindah di Stasiun Yamato Saidaiji. Stasiun Kashihara Jingumae dilewati oleh kereta-kereta yang singgah dan berangkat dari jalur satu dan Nara dilewati kereta-kereta yang singgah dan berangkat dari jalur satu dan dua, sehingga transit akan sangat mudah.
Jalur JR Nara dari Kyoto menawarkan kereta Rapid Miyakoji dan kereta lokal ke dan dari Nara. Ada 4 keberangkatan setiap jamnya selama sehari, dua kereta Rapid Miyakoji dan dua kereta lokal. Keduanya bertarif ¥710 dan Kereta Rapid Miyakoji akan menempuh perjalanan selama 45 menit. Setelah itu anda masih harus berjalan atau naik bis.