Gunung Yoshino sudah lama terkenal akan sekumpulan sakuranya, serta tradisi penghormatan terhadap gunung (shugendo) sejak zaman dulu.
Perpaduan kuil-kuil, serta pondok pertapaan para pujangga di masa lalu merupakan sebuah cara lain menikmati hanami yang sangat unik. Seolah-olah membuat siapapun ingin melantunkan sebuah puisi selagi menikmati bunga-bunga sakura yang bertebaran.
Dapatkah aku mati
di bawah pohon sakura
yang sedang sepenuhnya mekar
disinari terangnya bulan purnama
pada musim semi?
- Biksu Saigyo (1118 - 1190)
Vicky Amin @vicky.amin632
A traveler, budding travel writer, and amateur author. Writing is my way to redo my amazing journey all over again. I started "Cheating the World" project and with it, I've made two of my annual trips in a form of a book: "Cheating Southern Vietnam", and "Cheating Hong Kong & Macau" (still in Ba...