Pemandangan terbaik yang saya lihat di Kyoto. Dan mungkin di Jepang. (Foto: )

Panduan Musim Gugur di Kiyomizudera

Persiapan menikmati musim terbaik di kuil terbaik Kyoto

Pemandangan terbaik yang saya lihat di Kyoto. Dan mungkin di Jepang. (Foto: )
Vicky Amin   - 5 min read

Tidak ada satupun yang meragukan kenyataan bahwa Kiyomizu-dera adalah destinasi terbaik di Kyoto. Perpaduan bangunan konstruksi kayu dengan alam yang mengelilingi kompleks kuil ini sangatlah, menakjubkan. Dan bisa menyaksikan semuanya pada musim terbaik Jepang, ketika aula utamanya berdiri dengan agung di tengah lautan daun yang merah menyala—sangat sulit dipercaya. Nah, dengan semua kemegahan ini, adakah yang bisa menebak berapa 'harga' yang harus dibayarkan?

Mengunjungi tempat wisata nomor satu di Kyoto pada saat peak season, tentu saja Anda akan menghadapi satu masalah besar paling umum dalam berwisata: kerumunan pengunjung. Ya, datang ke Kiyomizu-dera ketika dedaunan berubah merah sebenarnya bisa jadi keputusan yang buruk kalau Anda tidak menyukai tempat yang penuh sesak. Namun satu hal yang dapat saya pastikan, kalau Anda datang ke Kyoto pada musim gugur, dan melewatkan kunjungan ke Kiyomizu-dera hanya karena ingin menghindari keramaian, Anda akan sangat merugi. Karena Anda akan melewatkan salah satu pemandangan tahunan terbaik se-Jepang. Jadi dari pada mencoret kuil ini dari daftar, jangan ragu untuk bergabung dengan para pengunjung dan nikmatilah pemandangannya!

Kemeriahan turis akan menyapa segera setelah Anda turun dari bus. Tempat itu masih berjarak sekitar 1 kilometer dari pintu masuk kuil, namun atmosfernya sudah terasa! Dan dari sinilah, perjuangan Anda untuk bertahan dalam kerumunan dimulai. Bus-bus pariwisata dan para pejalan kaki akan memenuhi jalan yang menanjak ke arah kompleks kuil. Hal yang sama juga akan Anda temukan dalam perjalanan pulang dari kuil, jadi kalau Anda merasa sudah cukup berkeliling, cepat-cepatlah keluar dari sana agar dapat menghindari kepadatan di jalanan (bukan hanya jalanan tempat mobil melintas, tetapi gang-gang tempat orang-orang berjalan pun pasti akan penuh).

Alih-alih kesal, Anda justru harus menikmati semua ini. Berjalanlah perlahan-lahan mengikuti arus pejalan kaki sambil mengintip toko-toko yang ada di kanan-kiri Anda. Dan tentu saja, jangan lupa membeli es krim matcha untuk memperkaya pengalaman musim gugur Anda!

Bagian awal dari kompleks kuil adalah tempat di mana kebanyakan turis menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Tempat itu gratis, dengan banyak bangunan kuno tersebar, dan menyajikan pemandangan memukau yang cocok dijadikan tempat berfoto—sebagian bahkan menampilkan pemandangan kota Kyoto dari kejauhan. Anda bisa memilih untuk menetap di sini sekarang, atau nanti setelah meninggalkan aula utama. Setelah area gratis ini, barulah Anda tiba di atraksi utama, yang berarti Anda harus membayar tiket masuk. Pastinya waktu Anda akan berkurang juga di sini karena antrean di loket yang panjang.

Memasuki aula utama, pertunjukan pun dimulai. Bagi saya, saya tidak pernah melihat tempat yang seramai ini sebelumnya. Bagaimana tidak, saya datang pada sore hari, tepat sebelum matahari terbenam ketika pemandangan oranye berubah menjadi lebih oranye, dan orang-orang pun bertambah banyak. Namun semuanya terasa begitu hidup, dengan para wisatawan Jepang yang berdoa, para pelajar yang membeli jimat-jimat keberuntungan, para turis yang menikmati bangunan utama, juga pemandangan di terasnya—perpaduan yang menyajikan pemandangan terbaik selama saya berada di Jepang. Penuh, memang, tapi rasanya tidak salah. Atraksi lain di Kiyomizu-dera, sebuah mata air tepat di bawah beranda, tentu saja ramai juga. Butuh usaha tambahan untuk mencapainya, jadi kalau Anda tidak memiliki banyak waktu, sebaiknya hanya lihat saja dari kejauhan dan beri kesempatan bagi penduduk setempat yang memang datang ke sana untuk melakukan ritual.

Berjalan menjauh dari aula utama, Anda akan berada di atas sebuah dek kayu panjang yang mengarah ke luar. Ini akan menjadi sebuah perjalanan kaki yang sangat lambat, karena dari dek inilah Anda bisa melihat bangunan utama seutuhnya, dengan kota Kyoto sebagai latar belakang, dikelilingi perbukitan dan taman-taman, semua dalam satu kali lihat. Jadi, ya, tidak ada satu orang pun yang ingin terburu-buru sehingga semuanya berjalan begitu lambat. Di tengah perjalanan Anda, tepat separuh jalan ke luar... Ini dia. Pemandangan Kiyomizu-dera tenggelam di antara dedaunan musim gugur, ada di hadapan Anda.

Ini sudah pasti merupakan pemandangan yang tidak bisa hanya sebentar untuk dilihat. Pinggiran dek akan sangat dipenuhi orang-orang yang berebutan mengambil foto pemandangan itu, jadi untuk beberapa saat, bersabarlah karena Anda mungkin hanya akan melihat kepala alih-alih pemandangan. Namun terus pasang mata dalam pencarian tempat kosong di sini. Saya akui, kalau Anda datang ke sini seorang diri, akan lebih mudah untuk mendapatkan tempat di pinggir dek. Segera setelah Anda melihat tempat kosong, segeralah menyelinap dan bertahan di sana.

Meninggalkan tempat itu, bahkan setelah beberapa saat dan setelah mengambil ribuan foto, akan terasa sulit. Namun ingatlah bahwa orang-orang tidak akan berhenti berdatangan, jadi segeralah pergi setelah 15 sampai 20 menit berdiam di sana (dan harap diingat apabila Anda berada di area ini menjelang matahari terbenam, Anda harus segera keluar karena area kuil hanya akan boleh dimasuki oleh para pemegang tiket iluminasi musim gugur—jadi kalau tidak membelinya, Anda tidak bisa menetap di sana hingga gelap).

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang Kiyomizu-dera Kyoto.

Vicky Amin

Vicky Amin @vicky.amin632

A traveler, budding travel writer, and amateur author. Writing is my way to redo my amazing journey all over again. I started "Cheating the World" project and with it, I've made two of my annual trips in a form of a book: "Cheating Southern Vietnam", and "Cheating Hong Kong & Macau" (still in Ba...