Diorama dua matahari yang pernah menyangga langit (Foto: )

Kuji Amber Museum

Kenali dan pelajari serba-serbi batu ambar di sini

Diorama dua matahari yang pernah menyangga langit (Foto: )
Sarashanti   - 3 min read

Alkisah dahulu kala alam semesta ini memiliki dua matahari. Namun langit tidak mampu menahan kedua matahari tersebut hingga akhirnya salah satu matahari tersebut jatuh ke samudra di bumi dan terbagi-bagi menjadi ribuan fragmen. Kini orang-orang yang mengumpulkan fragmen matahari tersebut mengubahnya menjadi sebuah perhiasan cantik. Material berharga tersebut dinamakan batu ambar di kemudian hari.

Legenda matahari dengan batu ambar merupakan kepercayaan dari masyarakat lokal Kuji di masa lampau. Faktanya, batu ambar terbentuk dari sekresi getah pohon jutaan tahun yang lalu. Terkadang batu ambar yang ditemukan menyimpan fosil dari Era Crustacea hingga Era Mesozoic. Fosil tersebut terbentuk ketika serangga terperangkap di antara sekresi getah dari pohon purba.

Jepang adalah satu dari tiga negara yang memiliki sumber daya batu ambar dengan kualitas terbaik. Kuji yang berlokasi di bagian utara Pulau Honshu merupakan salah satu produsen batu ambar terbaik di Jepang semenjak abad ke-17. Penambangan batu ambar di area Kuji telah berlangsung semenjak Periode Edo di tahun 1673. Pada masa awal penambangan batu ambar, hasil penambangan material mentah tersebut tidak hanya digunakan sebagai perhiasan. Namun juga dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional.

Komponen penyusun batu ambar didominasi oleh unsur karbon sebanyak 80%. Hal ini cukup menjelaskan mengapa batu ambar mudah terbakar jika dikenakan dengan api. Di samping sifatnya yang mudah terbakar, batu ambar memiliki sifat alamiah lain jika dilihat dari kacamata ilmiah. Batu ambar akan mengeluarkan muatan elektrostatik jika digosokkan ke permukaan kasar semacam kain wool. Batu ini juga dapat mengambang di air asin karena massa jenisnya yang rendah. Selain itu, batu tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai kaca pembesar alami.

Para pengunjung dapat mempelajari lebih jauh tentang sejarah geologis batu ambar, sejarah penggunaan, dan berbagai informasi lainnya di Kuji Amber Museum, Prefektur Iwate. Di sini pengunjung bisa menelusuri lokasi penambangan kuno batu ambar yang masih dilestarikan.

Jika menelusuri penambangan kuno masih belum cukup, Anda dapat menggali batu ambar langsung dari sumbernya. Lokasi penggalian batu ambar tersebut ttidak jauh dari museum utama. Di sana Anda akan dipinjamkan peralatan khusus untuk melakukan penggalian. Jika Anda cukup beruntung untuk menemukan batu ambar yang masih mentah, batu ambar tersebut bisa diolah terlebih dahulu menjadi perhiasan cantik sebelum Anda bawa pulang.

Kuji Amber Museum yang dikelilingi hutan pinus ini tidak hanya cocok menjadi tempat mempelajari batu ambar, namun juga cocok untuk merelaksasikan pikiran sembari menghirup udara segar. Sediakanlah waktu setengah hari untuk menikmati Kuji Amber Museum sepenuhnya.

Sarashanti

Sarashanti @mifthanzi.ariana.sarashanti

Indonesian who loves traveling, writing, and photography.