Cahaya alami lewat jeruji merah (Foto: )

Honpukuji - Kuil Air

Kuil modern yang memukau, didesain oleh Tadao Ando

Cahaya alami lewat jeruji merah (Foto: )
Novia Mardasari   - 2 min read

Pulau Awaji adalah rumah bagi dua harta arsitektur modern yang dirancang oleh Tadao Ando, yang dibangun satu dekade setelah Gempa Bumi Besar Hanshin yang berpusat di Pulau Awaji. Dua arsitektur itu adalah Yumebutai yang merupakan hotel/pusat pertemuan/taman, dan Honpukuji, sang Kuil Air. Saya berkunjung ke Kuil Air pada bulan Maret 2016.

Jika Anda tertarik dengan arsitektur, Anda pasti mengenal nama Tadao Ando. Rencangannya tampak memukau meski dalam sentuhan kesederhanaan, dan bagaimana semuanya tampak selaras dengan lokasi. Saya yakin beton merupakan bahan bangunan paling jelek di dunia, sampai akhirnya saya melihat gambar bangunan yang dirancang oleh Ando. Beton adalah bahan khasnya, dan imajinasinya mengangkat material ini ke dalam sebuah keindahan yang sangat agung.

Kuil Air adalah contoh terbaik untuk menginterpretasikan estetis Jepang. Awaji dikelilingi oleh sawah dan hutan bambu yang menyatu ke dalam tata letak. Tanda bahwa Anda telah mendekati bangunan adalah ketika Anda melihat dinding beton yang tinggi. Torii merah kecil di salah satu ujung, menandakan bahwa tempat ini adalah semacam tempat spiritual.

Memasuki pintu, Anda akan melihat beton tinggi lainnya dengan lengkungan yang anggun. Sebuah jalan krikil putih menandakan pemurnian yang akan membawa Anda ke kolam oval dangkal yang juga merupakan atap kuil. Pada bulan Maret kolamnya memantulkan bukit dan langit, tetapi pada musim panas akan ditutup oleh kumpulan bunga teratai. Teratai adalah simbol dari surga.

Sebuah tangga sempit memanjang seperti dermaga ke arah kolam, dan turun ke bawah kolam sehingga membawa Anda ke dalam interior kuil yang benar-benar bersinar dan kaya akan warna merah. Lengkungan dinding lainnya, yang kali ini merupakan jeruji merah, mengelilingi jantung kuil dan menciptakan lengkungan koridor luar yang dibanjiri cahaya alami. Koridor ini adalah bagian favorit saya dari Kuil Air.

Saya juga sangat suka dengan efek yang diciptakan oleh cahaya alami yang tertuangkan di jeruji merah belakang altar. Altar Kuil biasanya gelap, dan hanya disinari cahaya lampu dan lilin. Melihat patung Budha dan semua perlengkapan dan peralatan menyala dengan cahaya alami, rasanya sangat luar biasa!

Bangunan Ando telah dibandingkan dengan Haiku karena kesederhanaan dan daya tarik sensorinya. Honpukuji, alias Kuil Air di Pulau Awaji, menjadi semacam puisi yang benar-benar dapat saya nikmati!

Novia Mardasari

Novia Mardasari @novia.mardasari

From Indonesian. Always has reason to visit Japan every year. I'm particularly fond of exploring off the gardens, tea houses, unique dessert, place with good view for enjoy the tea hahaI love learn new things and travelling. My life goal is to learn as many languages as possible! (and visit so ma...