Foto:

Taman Peringatan Gempa Hokudan

Museum Pelestarian Patahan Nojima di Pulau Awaji

Foto:
devi siadari   - 3 min read

Saya baru-baru ini pindah ke Pulau Awaji di Prefektur Hyogo dan memutuskan untuk bermain turis dan mengunjungi Taman Peringatan Gempa Hokudan di Ogura bersama rekan-rekan saya.

Kami punya waktu satu hari untuk berkeliling bagian utara Awaji dan perlu satu jam bagi saya untuk meyakinkan rekan-rekanku untuk menambahkan satu taman ke dalam rencana perjalanan, yaitu yang dikenal dengan Museum Pelestarian Patahan Nojima. Mereka mengira bahwa pengalaman ini akan menyeramkan dan gelap, namun penyajian fakta-fakta di sana membuat semua orang tercengang.

Gempa Hanshin-Awaji yang dahsyat pada tahun 1995 terjadi karena Patahan Nojima. Di jalan masuk Museum Pelestarian Patahan Nojima tersebut terdapat sebuah replika besar dari reruntuhan Rute Nasional 43. Juga peta rinci yang menunjukkan garis tektonik dan foto-foto kehancuran tersebut membuat orang merenungkan tentang pentingnya manajemen bencana dan ketidakpastian hidup di Negara dengan teknologi maju seperti di Jepang.

Saat masuk, orang dapat melihat patahan yang dijaga dan tetap disimpan. Jalan yang retak memperlihatkan bagaimana aktivitas patahan besar tersebut selama gempa. Terlebih lagi, perpindahan horisontal dapat dilihat dari saluran irigasi ke sisi jalan. Para pengunjung dapat melakukan simulasi sebuah gempa yang memperlihatkan patahan terebut agar memahami dampaknya.

Sebagai tambahan, para pengunjung dapat mendengar orang yang selamat dari gempa berbicara mengenai pengalamannya dan memberi tip selamat dari gempa. Kami melewatkan ini karena waktu untuk sesi bercerita tersebut adalah hari Selasa mulai 10 pagi sampai 12 siang dan dari pukul 2 sampai 4 siang. Untuk permintaan khusus, sesi tersebut dapat diatur untuk kelompok besar juga.

Di ruang pengalaman gempa, pengunjung bias mengalami Gempa Dahsyat Hanshin-Awaji dan Gempa Dahsyat Jepang Timur. Simulasi menawarkan sebuah pengalaman dengan intensitas setengah dari gempa sebenarnya. Orang dengan kursi roda juga dapat mengikuti pengalaman ini. Ada juga audio visual yang ditayangkan di sini yang menunjukkan kliping dari gempa tersebut. Kalau ingin belajar lebih, saya menyarankan untuk mengunjungi laboratorium patahan aktif, yang memiliki fasilitas pendidikan, video simulasi tsunami dan demonstrasi lainnya bagi yang tertarik dengan seismologi.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang terjadi di dalam rumah, pindahlah ke area yang disebut dengan "Dapur setelah gempa", yang kerusakannya akibat gempa ditiru berdasarkan keterangan dari para saksi. Semua jam di fasilitas tersebut menunjukkan waktu pada pukul 5:46 pagi.

Untuk memberi manfaat masyarakat setempat, terdapat sebuah toko yang menjual produk lokal seperti loquat dan bawang. Setelah berbelanja, pengunjung dapat menikmati makanan di restoran dengan menu yang menarik seperti es krim loquat, nasi gurita dengan gurita segar dari bagian utara Awaji, dan nasi tempura belut conger.

Secara keseluruhan, ini adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Biaya masuk 700 yen; 350 yen untuk orang difabel; 300 yen untuk siswa SMP dan SMA; 250 yen untuk anak-anak. Parkir gratis. Ada diskon kelompok untuk 30 orang atau lebih. Saya merekomendasikan hal ini kepada kaum muda karena kita paling siap secara teknologi untuk menghadapi bencana dan kita juga sangat terkena dampaknya.

Cara ke sana

By car, it is about a 20 minute drive from Awaji IC and 10 min from Hokudan IC.

devi siadari

devi siadari @devi.siadari