Ramen tonkotsu yang ditaburi dengan irisan daging yang menggunung (Foto: )

Ramen Honebuto Mikaku

Mie porsi besar dengan kuah tonkotsu

Ramen tonkotsu yang ditaburi dengan irisan daging yang menggunung (Foto: )
Odilia Sindy Okinawati   - 3 min read

Ropeway Dori adalah salah satu jalan paling ramai di Matsuyama, dan merupakan lokasi dari semua macam restoran, toko, juga bar. Suatu sore, saya memutuskan untuk mampir ke Ramen Honebuto Mikaku dengan harapan mendapatkan makanan cepat saji. Kedai ini berada di ujung jalan dekat stasiun tram Okaido. Kedai ini memiliki spesialisasi untuk menu ramen tonkotsu dan gyoza.

Kedai ini cukup kecil, meskipun terdapat cukup banyak meja dan bangku. Saya memilih meja dan kursi tunggal lalu menjatuhkan pandangan saya pada menu yang ada. Sedikit agak rumit, karena banyaknya menu yang ditawarkan beserta dengan kombinasinya. Saya tertarik untuk memesan ramen hitam, sampai seorang pelayan mengatakan bahwa ramen tersebut mengandung banyak bawang. Berhubung akan ada sebuah rapat malamnya, maka saya mengurungkan niat untuk memilih makanan tersebut dan memilih ramen chashu, mie yang ditaburi irisan daging babi yang diberi bumbu. Tonkotsu adalah sup yang dibuat dari rebusan tulang daging babi yang biasanya masih terdapat lemak berwarna putih, yang bisa saja kaya atau sedikit menjijikkan, tergantung dari kacamata pembeli dan tingkat kelaparan Anda. Chashu pada ramen tonkotsu ini benar-benar daging babi seperti yang Anda bayangkan. Semangkuknya berharga ¥850 dan disajikan dengan taburan ekstra. Saya memilih sayuran sebagai taburannya.

Seperti yang saya harapkan, ramen ini disajikan dengan cepat. Disajikan bersama dengan irisan daging babi berbentuk piramida, ditambah dengan tumpukan kecambah yang menggunung. Sedikit sulit untuk melihat mie yang berada di atas tumpukan tersebut, namun kuah yang ada sangatlah enak, serta terdapat beberapa irisan rumput laut renyah yang berada di sampingnya. Setelah mengaduknya dengan sumpit, saya menemukan mienya dalam jumah banyak, berbentuk kotak, dan tampak bagus. Dagingnya terasa lezat, namun terdapat banyak lemak lembut yang meleleh di mulut yang saya kurang sukai. Pada dasarnya chashu memang berlemak, meskipun saya sudah terbiasa memakannya selama bertahun-tahun. Tapi kali ini terasa agak berlebihan. Taburan berupa sayuran yang ada kebanyakan hanya kecambah kira-kira sebanyak dua penggal kubis yang membuat saya sedikt kecewa. Meskipun begitu kuah tonkotsunya sangat enak. Terdapat bawang goreng renyah di dalamnya yang membuat rasanya menjadi kaya. Saya meninggalkan kedai dengan perut kenyang, dan akan mencoba memesan menu lain selain chashu lain kali. 

Kedai ini tidak memperbolehkan Anda merokok hingga pukul 05:30 malam.

Odilia Sindy Okinawati

Odilia Sindy Okinawati @odilia.djoenar

Travel is my soul!