Bansuiso dilihat dari Museum Sake no Ue no Kumo (Foto: )

Bansuiso

Pondok Perancis nan Indah di bawah Kastil Matsuyama

Bansuiso dilihat dari Museum Sake no Ue no Kumo (Foto: )
Asril Wardani   - 2 min read

Bansuiso merupakan salah satu permata Matsuyama yang hilang. Hilang, jika anda tidak mengetahui keberadaannya, maka anda tidak akan pernah melihatnya. Bansuiso sendiri adalah sebuah vila yang besar, dibangun pada abad ke-19 dengan sentuhan gaya gotik Prancis. Berada pada bagian dasar sebuah bukit berkastil, namun tersembunyi tak terlihat dibalik pohon-pohon dan bangunan tinggi. Melalui jalan pendek, kemudian gerbang sederhana, dan jalanan setapak, maka tampaklah - sebuah bangunan megah, berdiri dengan sempurna diatas tanah yang beralas dedaunan.

Earl Sadakoto Hisamatsu, seorang keturunan dari marga Matsuyama, membangun Bansuiso pada tahun 1922 sebagai rumah keduanya. Karena pernah tinggal di Prancis, Hisamitsu ingin memberikan impresi pada bangunannya dengan sentuhan Barat, dan dia menghabiskan cukup banyak uang untuk mewujudkannya. Bangunan vila merupakan tempat berkumpul kaum elit pada masa itu, termasuk buat keluarga kerajaan. Bansuiso didesain oleh arsitek Shichiro Kigo, yang juga merancang kantor prefektur Ehime didekatnya. Saat ini Bansuiso dibuka untuk umum sebagai lokasi menarik serta tempat seni dan budaya. Mungkin seni terbaik di gedung ini adalah lukisan Hisamitsu sendiri. Berbagai pertunjukan dan diskusi senantiasa diadakan disini, dimana diantaranya adalah gratis ( silahkan cek www.bansuisou.org/event/ untuk informasi dalam bahasa Jepang).

Tidak seperti bangunan sejenis di Prancis, ukuran masing-masing kamar cukup sederhana, namun cetakan, lilin, perapian dan detail lainnya sangat menarik. Bansuiso seringkali digunakan untuk pesta pernikahan dan pemotretan dimana kemewahan retro menjadi ciri khasnya. Anda juga bisa melihat beberapa pengunjung tampak ingin mendapatkan foto terbaiknya menggunakan kamera telpon selularnya.Untuk sebuah kontras menarik dari kemewahan dibagian atas, kunjungi pula toilet dilantai dasar. Turunin anak tangga dengan melewati Gelas Bir Asahi antik, dan anda akan menemukan diri anda berada pada kamar kecil sederhana bergaya Victoria nan cantik, yang disesuaikan dengan kenyamanan modern.

Lantai pertama dan lantai dasar bisa dimasuki tanpa dipungut biaya, namun untuk naik ke lantai dua melalui tangga kayu dikenakan biaya 300 yen. Sebuah harga tiket masuk yang setara nilainya jika anda melakukan pengambilan foto di area balkon.

Untuk mendapatkan pemandangan Bansuiso dan gerbangnya, coba datangi Museum Saka no Ue no Kumo terdekat. Dari jendela museum yang besar, Bansuiso nampak hanya seperti sebuah rumah boneka.

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang Bansuiso.

Asril Wardani

Asril Wardani @asril.wardani