Walaupun Kuil Yamadera sangat terkenal, hanya sedikit yang tahu ada jalan setapak yang mulai di dekat Stasiun Omoshiroyama. Pendakian ini memberikan pengalaman yang berbeda dan akan membawa Anda melewati lembah sempit yang jauh dari keramaian. Mengikuti sungai kecil sekitar air terjun dan hutan lebat, persiapkan diri untuk pendakian yang panjang untuk mencapai puncak gunung suci!
Setalah turun di Stasiun Omoshiroyama, melintasi jembatan di atas rel dan mengikuti jalan turun yang terjal menuju sungai. Anda akan segera menemukan tangga logam dan jalan layang kecil untuk menyeberang. Ini akan menjadi yang pertama dari beberapa jembatan yang akan Anda lalui dalam pendakian ini. Bagian-bagian yang sempit dengan jalan yang diukir ke batu akan bermunculan secara bergantian, mulai dari yang besar dan mudah di lewati. Di beberapa bagian tersulit, akan ada seutas tali di samping jalan yang akan membantu Anda menjaga keseimbangan. Alam sekitar dan suara aliran air akan terus-menerus menciptakan suasana damai selama perjalanan, diiringi dengungan serangga dan angin lembut yang melewati lembah. Selain itu, jika pergi saat musim gugur, Anda akan menemukan warna merah dan oranye yang indah.
Jalan setapak itu akan berakhir setelah sekitar 4 km, ketika melintasi jalan desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat. Meskipun bukan jalan setapak yang sebenarnya, jalan kaki ini masih sangat menyenangkan karena kemungkinan Anda tidak akan menemukan mobil di jalan ini. Hanya akan ada suara langkah Anda, kicau burung, dan angin yang bertiup melalui pepohonan. Untuk mencapai kota akan memakan waktu sekitar 45 menit lagi. Setelah tiba, biarkan diri Anda istirahat yang cukup dan bersiaplah lagi untuk menaklukkan Kuil Risshakuji.
Tujuan populer ini memang pantas mendapatkan ketenaran, karena keseluruhan kompleksnya benar-benar mengesankan. Sebuah tangga yang sangat panjang menghubungkan lebih dari dua puluh bangunan berbeda, dan tangga ini terus naik hingga bagian yang tertinggi. Pada akhir pekan, tempat ini mungkin akan jadi cukup ramai, meski suasananya masih tetap terasa magis. Pohon-pohon kuno menjulang di atas jalan setapak hampir sepanjang jalan. Beberapa patung akan memandu Anda mendaki, beberapa tersembunyi bagi beberapa pengunjung yang teralihkan oleh patung-patung yang lebih besar dan berdiri tepat di samping anak tangga. Semakin dalam Anda masuk ke dalam hutan, semakin banyak alam yang akan menyelimuti pemandangan Anda. Lumut menutupi patung-patung yang sudah usang dan akar-akar pohon menjalar di segala penjuru.
Manfaatkan tiap detik waktu Anda untuk menikmati detail-detail kecil, jangan terburu-buru untuk ke atas. Amati keragaman tumbuhan dan bunga yang menghiasi lingkungan secara alami. Ribuan prasasti diukir di bebatuan, dan koin tertinggal di celah-celah. Lihatlah lurus ke atas dan kagumi pola setiap bagian yang dibentuk oleh pepohonan besar yang melindungi tempat suci ini sejak lama.
Mendekati puncak, hutan semakin menipis, menyisakan ruang untuk pepohonan yang lebih kecil dan batu gundul. Pendakian secara simbolis berakhir di teras Godai Do. Pemandangan panorama kota dan hutan di bawah adalah penutupan sempurna untuk pendakian yang menakjubkan ini.
Tips: selalu lakukan persiapan untuk pendakian, karena meski sebenarnya tidak sulit, pada saat curah hujan tinggi air dapat naik membanjiri jalan setapak sehingga mempersulit Anda ketika berjalan. Pada hari-hari yang panas, ingatlah untuk membeli sesuatu untuk diminum!