Belut panggang sangat bergizi dan dipercaya mempunyai kandungan yang menguatkan stamina. Terdapat sebuah restoran istimewa yang khusus menyediakan belut di Nikko bernama Sawamoto. Faktanya belut panggangnya adalah santapan terbaik yang pernah saya rasakan.
Pemilik Sawamoto saat ini adalah generasi ketiga dari keluarga yang sudah mengelola restoran ini selama kurang lebih 80 tahun lamanya. Mereka masih menggunakan saus rahasia turun temurun dari kakek dan ayahnya. Pemilik restoran ini memanggang belut diatas sebuah arang bincho spesial dengan perlahan dan hati-hati sebelum dicelupkan ke dalam saus rahasia.
Bagaimana cara memasak belut
Bagi mereka yangbelum pernah menyantap belut panggang, saya ingin menjelaskan bagaimana menyiapkan dan memasak belut. Ini adalah cara yang biasanya dilakukan di bagian timur Jepang, Pertama-tama, belut dibelah dan dihilangkan organ dalamnya. Kemudian ditusuk dengan tusuk sate yang terbuat dari bambu. Kedua, kukuslah belut tersebut. Kemudian pangganglah di atas api dari arang sambil dicelupkan ke dalam saus. Biasanya saus yang digunakan adalah saus yang dimasak sendiri oleh restoran. Dikatakan bahwa rasa saus ini menyumbang setengah dari rasa makanan.
Menu
Menu di Sawamoto ini cukup sederhana. Mereka hanya mempunyai tiga macam menu set belut panggang, disajikan bersama dengan nasi, acar dan sup. Niju-unaju 二重うな重 ( Belut lapis dua), Jo-unaju 上うな重 (Belut besar) dan Una-ju うな重 (Belut biasa) adalah menu yang mereka sajikan. Sup yang disajikan dalam set disebut dengan kimo-sui 肝吸いyang berupa sup bening yang enak.
Sentuhan spesial lainnya
Sawamoto menghabiskan banyak waktu tidak hanya untuk meracik sausnya yang spesial, namun juga dalam ham memilih belut dan arang yang digunakan. Belutnya didatangkan secara khusus dari Hamamatsu di Prefektur Shizuoka, namun Sawamoto meletakkannya dalam kolam yang diisi dengan air murni Nikko selama beberapa hari. Air di Nikko ini berasa lembut dan mengandung banyak mineral. Air inilah yang menghilangkan bau menyengat pada belut. Arang yang mereka gunakan adalah jenis bincho, yang cukup mahal. Bincho biasanya digunakan oleh restoran kelas atas yang menyajikan makanan terutama dengan cara dipanggang. Pada saat memanggang belut, arang ini dipercaya menambah rasa dari substansi yang dikandungnya.
Ingatan saya
25 tahun yang lalu ketika saya masih bersekolah, kadang-kadang saya pergi ke Nikko dan berjalan mengelilingi kuil dan candi yang ada. Pada saat itu belut bakar adalah makanan yang sangat mahal untuk saya. Setiap kali saya melewati Sawamoto dan membaui aromanya, saya berusaha untuk menahan diri. Namun akhirnya saya masuk juga ke restoran dan memesan serta melahap Una-ju. Kala itu rasanya benar-benar enak. Meskipun saya tidak dapat membelinya setiap saat, namun saya makan disana beberapa kali setelahnya. Beberapa tahun yang lalu, ketika saya mengunjungi Nikko dan sengaja mencari Sawamoto, restoran tersebut tidak ada disana! Ada rasa penyesalan karena saya tidak kembali sesering mungkin ke tempat ini.
Namun untungnya Sawamoto pindah ke tempat baru. Rasa saus spesial dan cara mereka memanggang belut masih sama dengan rasa yang pernah saya rasakan dahulu!
Sawamoto terletak dekat dengan halte bus Shinkyo, hanya berjarak 5 menit berjalan kaki dari Kuil Tosho-gu. Karena letaknya yang strategis, dan karena rasanya yang lezat, Sawamoto selalu ramai di jam makan siang. Saya menyarankan Anda untuk datang lebih awal. Apabila Anda menginap di hotel di area Nikko, lebih baik Anda meminta bantuan pihak hotel untuk menelepon Sawamoto sebelum Anda pergi. Apabila belutnya sudah habis, mereka akan tutup lebih awal dari jam buka biasanya.