Surga kunang-kunang di belakang batas tali. Sebuah sungai mengalir melintasi alang-alang. (Foto: )

Kunang-Kunang di Kinchakuda

Cara alam menyambut datangnya musim panas

Surga kunang-kunang di belakang batas tali. Sebuah sungai mengalir melintasi alang-alang. (Foto: )
Vicky Amin   - 3 min read

Kunang-kunang. Salah satu cara ajaib alam untuk menyambut awalnya musim panas. Banyak orang teringat akan memori yang menyenangkan ketika mendapati titik-titik cahaya beterbangan yang menginspirasi fantasi kanak-kanak akan peri-peri dan makhluk-makhluk ajaib lainnya. Disebut dengan hotaru dalam Bahasa Jepang, kunang-kunang menempati tempat yang spesial dalam momen musim panas Jepang tradisional.

Film "Grave of the Fireflies" produksi Studio Ghibli mungkin adalah film animasi paling terkenal dan yang paling diakui dari Jepang, yang menampilkan lentera-lentera bersayap ini. Sei Shonagon dalam "Pillow Book (Makura no Shoushi)" juga menyebut kunang-kunang dalam deskripsinya soal musim panas:

"In summer the nights. Not only when the moon shines, but on dark nights too, as the fireflies flit to and fro, and even when it rains, how beautiful it is!" (terjemahan oleh Ivan Morris)

"Pada malam-malam musim panas. Tak hanya bulan bersinar, namun dalam kegelapan malam juga, ketika kunang-kunang terbang hilir-mudik, dan bahkan ketika hujan, betapa cantiknya!"

Sayangnya, jumlah kunang-kunang mulai berkurang, diakibatkan oleh pembangunan yang mengambil habitat mereka, penggunaan pestisida yang berlebihan, dan polusi cahaya yang membuat kunang-kunang kesulitan menemukan satu sama lain untuk berkembang biak (mengakibatkan jumlah larva berkurang untuk musim berikutnya). Padahal, kunang-kunang dapat dikatakan sebagai spesies indikator. Kehadirannya mengindikasikan lingkungan yang murni.

Selama beberapa waktu, kunang-kunang menghilang dari Kinchakuda, lapangan rumput berbentuk dompet yang terkenal dengan karpet megaw merah bunga higanbana pada bulan September. Pemerintas setempat mendatangkan ahli hotaru untuk membantu mengembalikan populasi kunang-kunang di sini. Upaya-upaya ini sudah lama diberi penghargaan.

Di tengah-tengah Kinchakuda adalah area yang dibatasi dengan tali, di mana terdapat sebuah sungai yang tersembunyi di belakang tembok alang-alang tinggi. Inilah tempat yang ditunjuk sebagai surga kunang-kunang, dan melewati batas tali tidak diperbolehkan. Orang-orang, tua maupun muda, dapat menikmati jalan-jalan malam di sepanjang area ini dan menemukan lusinan makhluk yang berkerlip ini sedang beristirahat di sisi sungai. Saya rasa Anda akan sangat beruntung apabila mendapati kunang-kunang ini terbang dan hinggap di tangan Anda.

Kunang-kunang pertama dapat terlihat di Kinchakuda pada awal Juni, biasanya sebelum musim hujan alias tsuyu dimulai. Rencanakan kunjungan Anda dengan berkemah di Sungai Koma dan jadikan kegiatan melihat kunang-kunang sorotan utama dari kunjungan menginap Anda. Pada waktu-waktu tertentu, pemerintah setempat akan meletakkan penerangan solar untuk menunjukkan jalur-jalur di sekitar surga kunang-kunang.

Vicky Amin

Vicky Amin @vicky.amin632

A traveler, budding travel writer, and amateur author. Writing is my way to redo my amazing journey all over again. I started "Cheating the World" project and with it, I've made two of my annual trips in a form of a book: "Cheating Southern Vietnam", and "Cheating Hong Kong & Macau" (still in Ba...