Kuil Zuiho-ji di Sendai
Maren PauliKunjungi kuil Zuiho-ji di Taman Kyogamine, tepat di sebelah makam Date Masamune, raja feodal yang berkuasa selama periode Azuchi-Momoyama
Built in the 17th century during the Edo period, Zuihoden Mausoleum (瑞鳳殿, Zuihōden) in Sendai, Miyagi Prefecture is the resting place of Date Masamune who was a powerful daimyo and the founder of Sendai. The influential feudal lord ruled over the Sendai Domain from nearby Aoba Castle (Sendai Castle), which he constructed in the early 17th century. Date Masamune’s son and grandson, Date Tadamune and Date Tsunamune, are also entombed at the Zuihoden complex in nearby mausoleums (Kansenden and Zennoden respectively), while other descendants are buried in more simplistic tombs and graves.
In order to prevent the spread of the new coronavirus infection, the mausoleum will accept up to 100 people per hour for group customers, and 25 people each for the museum.
Although the original mausoleum was destroyed during World War II, it was later restored to its former grandeur, and today, Zuihoden is still a visually mesmerizing sight. The collection of tombs are decorated intricately with blue, green, red, and gold, giving Zuihoden an air of opulence characteristic of the Momoyama art style. The area is also populated by enormous cedar trees, which weave seamlessly through the sacred and tranquil grounds. Nearby Zuihoden’s main buildings is the Zuihoden Museum, which displays family artifacts from the Date clan, including weapons, documents, and even family bone fragments and hair.
Kunjungi kuil Zuiho-ji di Taman Kyogamine, tepat di sebelah makam Date Masamune, raja feodal yang berkuasa selama periode Azuchi-Momoyama
Tanyakan kepada penduduk setempat di Sendai about kota mereka, dan mereka akan mengatakan "sumiyasui", yang berarti "mudah untuk tinggal di sini". Ibukota Prefektur Miyagi sekaligus kota terbesar di wilayah Tohoku ini secara ukuran tidak begitu besar, tidak begitu kecil pula. Tidak begitu panas, dan tidak begitu dingin, kalau kata orang-orang sekitar. Anda dapat menikmati musim apapun di Sendai tanpa harus merasakan musim dingin penuh salju seperti tetangganya Akita dan Iwate, juga tetap merasakan kesejukan selama musim panas karena letaknya yang begitu dekat dengan pantai. Kota ini sangat padat, membuat aktivitas berbelanja atau kuliner dapat dengan mudah dilakukan dengan berjalan-jalan di pusat kota. Pada waktu yang bersamaan, Anda dapat istirahat sejenak dari kesibukan metropolis mini berisi jutaan manusia ini dengan menghabiskan akhir pekan di pegunungan sekitar yang berisi pemandian air panas, tempat bermain ski, atau lahan golf yang semua dapat dijangkau kurang dari satu jam perjalanan menggunakan bus, kereta, atau mobil. Ada banyak alasan mengapa Sendai dikatakan sebagai tempat yang "mudah untuk ditinggali", dan berwisata ke sini pun sama mudahnya. Sendai didirikan oleh tuan feodal samurai yang sangat berkuasa, Date Masamune, pada tahun 1600. Sering disebut sebagai "Naga Mata Satu" oleh rekan maupun musuhnya, kehadiran Date masih dapat terasa di seluruh penjuru daerah kekuasaannya. Salah satu yang paling menarik adalah situs yang dulunya menjadi puncak kastil gunung yang menghadap ke kota, juga tempat peristirahatan terakhirnya Zuihoden, sebuah mausoleum dengan arsitektur Momoyama yang langka. Kini, Sendai hanya terkenal sebagai "Kota Pepohonan". Berkat usaha pemerintah setempat untuk mempercantik kota, Anda dapat merasakan suasana hijau hampir di manapun, kalau Anda berkunjung pada musim semi atau musim panas. Pastikan untuk datang mengunjungi Jozenji dan Jalan Raya Aoba (Aoba Avenues) yang berpagarkan pepohonan zelkova yang kerap berubah warna tiap musim, dan disorot oleh seni pencahayaan sebulan penuh pada bulan Desember. Bagi Anda yang mencari kesenangan pada siang atau malam hari di kota, akan merasa sangat cocok dengan suasana ibukota ini. Hanya dengan berjalan kaki dari Stasiun JR Sendai, Anda dapat menemukan area belanja terbesar dan juga Kokubuncho, distrik hiburan terbesar di sebelah utara Tokyo. Anda akan sangat dimanjakan di sini karena kota akademis ini memiliki banyak universitas dan populasi pelajar yang sangat tinggi. Lebih tertarik untuk bertualang? Sendai juga memilikinya. Bagaimana dengan distrik kuil yang berpusat pada cantiknya Kuil Rinnoji? Atau kunjungi sang pelindung bukit Daikannon, salah satu dari sepuluh patung tertinggi di dunia! Jangan lupa mencicipi lidah bakar yang sangat terkenal, hidangan laut dari Matsushima dan Shiogama, atau pengalaman memasak bergaya robata. Atau cukup nikmati kunjungan ke Sendai dengan bersantai dari kebisingan Tokyo di kafe-kafe atau restoran tersembunyi, mungkin dengan memeluk kucing-kucing manis? Kalau Anda lebih tertarik dengan festival, Anda akan sangat senang mengetahui bahwa akan ada perayaan tiap musim. Musim semi menyambut Anda dengan bunga-bunga sakura menawan di berbagai taman, serta Festival Aoba yang akan membawa Anda kembali ke masa samurai berperisai, gerobak-gerobak diangkat ke jalanan, dan kelompok-kelompok mementaskan tarian burung gereja tradisional. Sementara itu, para atlet sudah menantikan maraton 10.000 pelari Sendai. Musim semi merupakan saat yang tepat untuk menikmati minuman dingin pada malam-malam yang panas, dengan banyak atap toko-toko disulap menjadi taman bir. Sorotan utama musim ini tentu saja Tanabata dimana panji-panji aneka warna menghias jalan-jalan dengan 16.000 kembang api dan musik menghidupkan Festival Jazz Jalan Jozenji (Jozenji Street Jazz Festival). Festival besar ini benar-benar akan membajak kota dengan lebih dari 40 panggung dan 650 band—yang bukan hanya memainkan musik jazz. Keseruan berlanjut hingga Oktober dengan rombongan penari dari Tohoku dan sekitarnya, dalam Festival Michinoku Yosakoi. Musim dingin di Sendai membawa suasana dingin dan sedikit salju, namun dengan sentuhan Arak-arakan Cahaya Bintang (Pegeant of Starlight), Anda dapat melihat peziarah setengah bugil (ya ampun!) dari Dontosai. Sendai adalah pintu masuk utama ke seluruh wilayah Tohoku. Anda dapat menjangkaunya dengan kereta peluru, atau tiba di Bandara Sendai, dan petualangan pun dimulai. Pusat Sendai di bagian utara dapat dijadikan kunjungan sehari dari Matsushima, satu dari tiga pemandangan terbaik di Jepang, kompleks kuil pegunungan Yamadera, dan Kyoto ala timur Hiraizumi. Dengan hal-hal yang dapat menyenangkan siapapun, Sendai bisa jadi merupakan bagian terbaik dari Jepang yang belum Anda ketahui. Ayo datang dan nikmati belahan utara, dan jelajah kembali Jepang dengan Sendai!
Hotel Bansuitei Ryokan menawarkan pengalaman keramahan Jepang tradisional di balik kota Sendai yang modern.
Toko Kari Sakaiya (カレーショップ 酒井屋) adalah restoran kari yang berlokasi di Sun Mall Ichibancho di Kota Sendai, Perfektur Miyagi. Dengan rasa kari yang unik, dikombinasikan dengan jus wortel yang sehat, tempat ini sangat cocok untuk makan malam yang murah meriah!
Sendai Coffee Stand adalah sebuah kedai kopi di Sendai yang menyajikan kopi terbaik kelas dunia, dalam suasana yang keren dan menyenangkan.
Ōsaki Hachimangū is a Shinto shrine in Aoba-ku, Sendai, Miyagi, Japan. The main shrine building has been designated a National Treasure of Japan. [Wikipedia]
Sendai Daikannon (仙台大観音), located inside Daikanmitsuji Temple, is a large statue of the gem-bearing Nyoirin Kannon form of Kannon, located in Sendai, Japan. It is the tallest statue of Nyoirin Kannon in the world, and the tallest statue of a goddess in Japan. As of 2018, it is the fifth tallest statue in the world at 100 metres. [Wikipedia, adapted]