Taketomi, sebuah pulau kecil yang ada di Kepulauan Yaeyama Okinawa, adalah tempat terbaik untuk mengenal budaya tradisional Ryukyu yang masih dijaga dengan baik.
Kerajaan Ryukyu dulunya merupakan sebuah kerajaan merdeka sejak abad ke-15 sampai abad ke-19 ketika Jepang kemudian menjadi penguasa kepulauan ini. Selama 450 tahun kerajaan dan perekonomian Ryukyu yang berbasis perdagangan laut berkembang dengan baik dan kerajaan ini mengembangkan budaya mereka sendiri.
Hiruk-pikuk terasa saat siang hari di Taketomi ketika sekelompok turis datang menggunakan kapal feri yang berjarak 10 menit dari Ishigaki, yang merupakan pulau tetangga dan sekaligus juga pusat segala aktivitas transportasi di Kepulauan Yaeyama. Akan tetapi, setelah kapal feri yang terakhir kembali ke Ishigaki pada jam 5 sore, pulau ini kembali ke keadaannya yang asri nan tenang dan ke "kehidupan santai".
Bayangkan saja hanya ada 330 orang penduduk, tapi mereka berbagi sebuah pulau yang luasnya lebih dari lima kilometer persegi dengan 450 ekor sapi lebih!
Satu-satunya desa di pulau tersebut yang juga bernama Taketomi bisa dicapai dengan berjalan kaki sebentar saja dari pelabuhan kapal feri.
Desa tersebut memiliki rumah-rumah yang dibangun dengan gaya tradisional Ryukyu, berbentuk seperti bungalow dengan genting atap tanah liat. Rumah-rumah itu dikelilingi dengan pagar batu dengan bunga-bunga sepatu dan bungenvil yang tumbuh melebihi tinggi pagar-pagar tersebut.
Di atas atap biasanya terdapat satu, atau dua buah di gerbang, shiisa yang merupakan makhluk mitologi Okinawa, setengah singa dan setengah anjing. Shiisa ini bukan hanya sebagai dekorasi tetapi juga sebagai pelindung rumah dari hal-hal buruk.
Menurut pendapat saya, berjalan kaki merupakan cara terbaik untuk menjelajahi Pulau Taketomi. Dengan keliling pulau tak sampai 10 km, Anda bisa dengan mudah pergi ke hampir semua bagian pulau tersebut dengan berjalan kaki.
Kunjungilah juga sekolah yang ada di tengah-tengah desa. Pintu masuknya didekorasi dengan banyak bunga berwarna-warni yang memberi kesan sangat bersahabat. Ketika berada di sana, Anda akan berharap bahwa sekolah Anda dulu bisa secantik ini.
Pilihan alternatif yang lain, Anda bisa menyewa sebuah sepeda dengan tarif per jam yang ada di pelabuhan kapal feri. Menjelajahi jalanan tak beraspal Pulau Taketomi dengan sepeda sangat menyenangkan tapi mungkin Anda segera menyadari bahwa Anda akan menyelesaikan kegiatan menikmati pemandangan Anda tersebut hanya dalam waktu setengah jam saja. Karena itu Anda mungkin ingin memperlambat kecepatan kayuhan sepeda Anda, mengikuti irama yang ada dan menikmati suasana di Taketomi.
Terdapat juga pilihan transportasi menarik untuk berkeliling pulau ini yaitu dengan naik kendaraan yang sangat tak biasa berupa andong yang ditarik seekor kerbau. Seperti yang Anda bayangkan, suigyusha ini mungkin merupakan cara terlambat untuk berkeliling. Jadi, bersabarlah, duduk-duduk, nikmati suasana dan biarkan kerbau yang berjalan. Durasi waktu berkeliling dengan kerbau sampai kembali ke tempat semula adalah 30 menit dengan ongkos perjalanan sebesar 1,000 yen per orang.
Di musim yang lebih hangat, yang hampir selalu terjadi di Okinawa, membuat sepanjang jalan Anda ke "pantai-pantai bintang-pasir" Taketomi menyenangkan. Terdapat puluhan juta koral kecil yang berbentuk bintang, dari situlah nama pantai tersebut berasal. Pantai-pantai ini merupakan tempat terbaik untuk melihat indahnya matahari terbenam jika Anda menginap di sana.
Meskipun kebanyakan turis berkunjung untuk satu hari atau bahkan setengah hari saja, ternyata tidak rugi bila menginap di sini. Terdapat sejumlah penginapan bergaya rumah keluarga Jepang (minshuku) yang menyediakan kamar dengan tatami.
Ketika keramaian pengunjung di siang hari berlalu, desa ini menjadi tenang dan Anda bisa dimaafkan jika berpikir bahwa tidak banyak yang berubah di sini selama bertahun-tahun.