Bizen-yaki oleh siswa di Sekolah Tembikar Bizen (Foto: )

Tembikar Bizen di Prefektur Okayama

Tembikar tradisional Jepang di sebuah kota kecil

Bizen-yaki oleh siswa di Sekolah Tembikar Bizen (Foto: )
Permata Dian   - 3 min read

Pada sebuah Senin yang sejuk di awal Desember, saya berkunjung ke Imbe di Prefektur Okayama. Kota kecil ini, 35 menit berkendara dari Stasiun Okayama, adalah rumah dari Bizen-yaki (tembikar Bizen) dan merupakan salah satu dari enam tempat pembakaran tradisional Jepang.

Pemberhentian pertama saya adalah Sekolah Tembikar Bizen, 20 menit berjalan kaki dari stasiun, di mana saya mendapat pelajaran pertama saya tentang Bizen-yaki. Bizen adalah salah satu dari beberapa jenis tembikar tradisional Jepang. Tembikar ini berkembang dan menyebar di Imbe dan berasal sekitar 800 tahun lalu di Zaman Hei-an.

Tanah liat yang tebal dan lentur digali, lalu setelah melalui proses pengeringan tanah liat, penghilangan serpihan-serpihan dan penambahan air, terbentuklah tanah liat yang siap untuk digunakan membuat tembikar. Ada dua jenis tungku pembakaran yang digunakan untuk membakar tembikar: Noborigama ('tungku berundak' yang dibangun di atas lereng dengan banyak ruang) dan Anagama (tungku dengan ruangan tunggal yang panjang).

Guru yang ramah di pusat tembikar menawari saya untuk membuat sesuatu sendiri. Satu saran: Pastikan kuku Anda sependek mungkin! Dia menjelaskan bahwa pusat tersebut menerima siswa untuk kursus satu bulan dan enam bulan. Mahasiswa asing kursus selama satu bulan dan tempat ini bahkan memiliki tempat tinggal yang terjangkau untuk siswa di sebuah ryokan (penginapan Jepang) tradisional.

Saya juga sempat mengunjungi toko-toko dari tiga pengrajin yang telah membuat Bizen-yaki dari generasi ke generasi. Mereka sangat ramah dan sepengetahuan saya sebagian besar pemilik toko memiliki tempat pembakaran sendiri di samping atau di belakang toko mereka. Itu menjelaskan gumpalan asap yang membubung ke udara di sekitar kota! Setiap pengrajin dengan ramah menjelaskan sejarah mereka dengan Bizen-yaki dan proses yang mereka gunakan untuk membuatnya. Setiap orang memiliki cara yang sedikit berbeda dalam membuat tanah liat atau membakar tembikar mereka. Seorang pengrajin menjelaskan bahwa dia menggunakan tanah liat yang ditemukan oleh kakek-neneknya dan dia akan mewariskan tanah liat itu pada anak-cucunya kelak.

Saat berjalan di sekitar area stasiun, Anda bisa melihat seberapa banyaknya Bizen-yaki menjadi bagian dari kehidupan di Imbe. Stasiun ini sendiri juga berfungsi sebagai aula (dikenal sebagai Bizen Yaki Dentou Sangyou Kaikan) di mana seniman lokal bisa memamerkan karya mereka dan pengunjung dapat membeli atau membuat karya mereka sendiri. Ada peta dalam Bahasa Inggris, Korea, dan Cina yang menyoroti tempat-tempat menarik di sekitar stasiun.

Setiap orang yang saya temui di Imbe sangat ramah dan bersahabat. Terlebih lagi, kecintaan mereka pada seni tradisional Bizen-yaki sangat menular. Jika Anda pergi ke Okayama, pertimbangkan untuk meluangkan satu hari pergi ke Imbe untuk membuat karya buatan tangan Anda sendiri. Itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan dan saya berharap bisa pergi lagi ke sana dengan teman-teman saya. Bizen-yaki Touyuukai Prefektur Okayama memiliki informasi mendetail tentang tempat di mana Anda bisa membuat Bizen-yaki Anda sendiri.

Permata Dian

Permata Dian @permata.dian

I've been in love with everything related to Japan since I was child.