Apa yang muncul di pikiran ketika anda mendengar kata-kata "Kastil Jepang?" Himeji-jo? Matsumoto? Kumamoto? Bangunan-bangunan ini memang luar biasa menakjubkan, tetapi favorit saya adalah Matsuyama Bitchū. Mengapa? Hanya berupa menara dua lantai dan beberapa menara kecil, beberapa orang mengatakan itu adalah kastil Jepang terpendek. Tapi dengan lokasi yang menakjubkan dan tata letak yang seimbang, benteng hitam-putih mencolok ini tampak menakjubkan dan akan membawa anda ke waktu lain, jauh dari abad ke-21.
Di ketinggian 430 m (benteng yang berada di tempat tertinggi di seluruh Jepang), Kastil Matsuyama Bitchū menyebar di puncak Gagyuyama, dan dikelilingi oleh hutan, yang dirancang memiliki kepentingan botanis alami bagi lebih dari 1.000 spesies tanamannya yang berbeda.
Reruntuhan kastil, donjon (menara utama yang dikelilingi benteng), menara kecil dan bagian dari dinding telah ditunjuk sebagai kekayaan budaya yang penting sejak tahun 1950. Ini adalah salah satu dari 12 kastil di Jepang yang dianggap asli, yang berarti bahwa menara utama dibangun atau dipertahankan sebelum berakhirnya era feodal.
Ketika saya berjalan di sepanjang jalan menjauh dari tempat parkir, saya merasa seakan sedang mundur kembali ke masa lalu. Berkelok-kelok meninggi dan semakin tinggi, melalui hutan saya menangkap sekilas lautan kabut yang terbentuk di daerah ini karenageologi. Daerah itu kasar, berangin dan liar, dengan semacam rasa kekerasan dan kesepian.
Saya tiba pertama kali di area reruntuhan, mungkin di masa lalu itu adalah kastil kota. Saya berdiri di dinding hancur yang menonjol keluar ke hutan. Jadi seperti apa rasanya tinggal di sana?
Ketika saya akhirnya menatap dinding-dinding batu, saya terkagum-kagum dengan pekerjaan dan usaha yang dikerahkan. Kastil ini ditata dengan indah di puncak bukit, dengan sejumlah tingkat yang berbeda. Ketika saya ke sana pada hari di hari awal bulan Maret, daerah itu sangat tenang. Saya tidak perlu terburu-buru, tidak ada kerumunan orang dan bisa berjalan santai melalui bangunan dan dasarnya. "Siapa yang tinggal di sini?" Saya bertanya-tanya saat berjalan diam-diam di lantai kayu. Siapa yang telah berdoa di kuil yang sama yang saya datangi?
Kastil ini dan area sekitarnya terjaga sangat baik, tanpa adanya satupun tanda masa kini atau perambahan oleh bangunan modern. Bagi saya, daya tarik terbesarnya adalah bahwa anda hanya bisa melihat pegunungan, hutan, awan berkabut dan langit di sebagian besar wilayahnya. Daerah itu dikelilingi oleh rasa kedamaian dan ketenangan mendalam. Saya mendengarkan suara burung-burung dan angin melalui pepohonan.
MENUJU KE SANA
Saya punya mobil dan mengendarainya ke tempat menakjubkan ini, tetapi jika anda tidak memilikinya, anda dapat dengan mudah menuju ke sini. Kota Takahashi terletak di prefektur Okayama, sekitar 50 km sebelah utara dari Kota Okayama di Jalur JR Hakubi. Kereta berangkat dari Okayama ke Takahashi mulai pukul 05:28 sampai 23:25, dan setidaknya ada satu pemberangkatan setiap jam. Anda bisa menaiki kereta lokal yang memakan waktu sekitar 58 menit dengan ongkos ¥ 820, atau kereta ekspress terbatas, yang memakan waktu 35 menit dan berbiaya ¥ 2.260. Kastilnya terletak 5 km dari Stasiun Takahashi Bitchū, dan 900 m terakhir adalah perjalanan menanjak yang curam. Anda bisa menumpang taksi dari stasiun ke tempat parkir kastil, mereka sering datang dan pergi pada hari saya berada di sana - tapi maaf, saya tidak tahu berapa biayanya!
Kastil Matsuyama Bitchū dan Takahashi tidak tercantum dalam setiap rute wisata utama tetapi layak dikunjungi. Anda dapat terus melalui daerah pegunungan yang bervariasi dan indah ini dengan kereta api dari Okayama melalui kota Niimi sebelum menyeberang ke prefektur Tottori atau ke kota Matsue di prefektur Shimane - saya pergi ke arah sebaliknya dan dibuat kagum dengan pemandangan yang menakjubkan!
SEJARAH
Berikut ini adalah sejarah singkat yang saya temukan tentang Kastil Matsuyama Bitchū ketika saya melakukan riset untuk perjalanan saya. Kastil itu dipergunakan antara tahun 1240 dan 1874 dan sepanjang 712 tahun kehidupannya telah dikaitkan dengan sejumlah klan: Mori, Nibori, Ikeda, Mizunoya, Ando, Ishikawa, dan Itakura.
Kisahnya dimulai pada tahun 1240 ketika sebuah benteng dibangun di dekat Omatsuyama oleh Shigenobu Akiba. Sekitar tahun 1331, benteng ini diperbesar untuk mengambil alih Komatsuyama dan benteng dibangun di situs ini oleh petugas dari daerah setempat, Kurozaemon Muneyasu Takahashi.
Kemudian, Motochikura Mimura menjadi tuan feodal wilayah dan kastil itu diperbesar lagi. Dengan bantuan dari klan Mori, ia menaklukkan wilayah Bitchū, namun sekitar tahun 1575 ia dibunuh oleh klan Mori karena mengkhianati mereka.
Pada tahun 1600 klan Nibori menjadi penguasa daerah. Setelah Pertempuran Sekigahara, Masatsugu Kobori dan putranya Masakazu datang sebagai petugas dari Keshogunan Tokugawa, dan mulai bekerja untuk memperbaiki benteng, dalam upaya untuk membuat Matsuyama sebuah kota benteng. Penguasa berikutnya, Katsutaka Mizunoya, membangun kembali menara utama, menara kecil dan gerbang lainnya, ditambah Rumah Onegoya ke sisi selatan, yang menjadi tempat mengatur masalah publik.
Katsuzumi Itakawa menjadi tuan di tahun 1744, dan selama 126 tahun berikutnya ada 8 penerus tuan Itakawa hingga di tahun 1868, ketika pada awal era Meiji, kastil ini menyerah kepada pasukan Imperial diikuti perintah untuk menghancurkan kastil.
Kastil Matsuyama Bitchū ditinggalkan dan dibiarkan hancur menjadi reruntuhan pada tahun 1873/1874 tetapi pada tahun 1929 sekelompok warga lokal dibentuk untuk melestarikan dan memperbaiki menara. Kemudian, kota Takahashi memperbaiki donjon dan dindingnya. Pada tahun 1957 pemerintah mulai memulihkan kastil ke keadaan semula dan pekerjaan ini selesai pada tahun 1960.