Hingga beberapa tahun terakhir, bunga bakung sasayuri yang anggun bermekaran dengan bebasnya di seluruh daerah pedesaan Jepang. Karena faktor lingkungan dan pembangunan, bunga yang tadinya dapat ditemukan dimana-mana ini menjadi langka dan sulit ditemukan. Bernasib sama dengan bakung sasayuri, penginapan ikonis dengan atap jerami ala Jepang kuno sekarang hampir tidak dapat ditemukan. Dengan latar belakang inilah, Rice Terrace Villa Sasayuri-ann dibangun kembali dengan merenovasi sebuah rumah pegunungan tradisional yang sudah ada lebih dari 200 tahun lalu. Dan merupakan suatu keharmonisan karena bakung sasayuri pun sekarang bermekaran di lereng, menghias villa bersejarah ini.
Dilabel sebagai surga kuno penuh kenangan, Sasayuri-ann di Prefektur Nara merupakan sebuah penginapan unik kaya akan sejarah dan aktivitas budaya yang menakjubkan. Dan semua itu dapat ditemukan di tempat kelahiran ninja Jepang. Sasayuri-ann menawarkan tamu-tamunya (yang berjumlah dua sampai sepuluh orang) sebuah pengalaman rumah gunung yang eksklusif, lengkap dengan pemandangan luas dari wilayah pedesaan dan lahan sawah di bawahnya.
Vila pegunungan ini memiliki perpaduan sempurna antara gaya Jepang dengan akomodasi kelas atas. Mulai dari atap jerami hingga ubin pinus tradisional, keaslian Jepang sangat terasa di seluruh penjuru penginapan. Meski masih mempertahankan keasliannya, rumah bersejarah ini telah sepenuhnya direnovasi dan dilengkapi dengan perabotan modern yang nyaman dan mewah, menjadikannya sangat cocok digunakan sebagai tempat singgah selama berlibur. Rumah-rumah beratap jerami memang sangat populer untuk mencari kesejukan di musim panas atau untuk merasakan kehangatan di musim dingin. Dengan pendingin, penghangat, serta ventilasi ruangan yang ada, penginapan ini siap untuk memberi kenyamanan sepanjang tahun. Ruang utama dengan jendela-jendela besar yang menyajikan pemandangan luas lahan sawah di bawah dapat digunakan sebagai ruang makan, ruang tengah, dan bahkan untuk tidur. Ruangnya cukup luas untuk menampung sampai sepuluh tamu, dengan langit-langit yang didesain secara cakap menjulang di atasnya. Untuk tempat berkumpul bersama, perapian irori yang sangat khas Jepang dapat dijadikan pusat ruangan dimana tamu juga dapat memasak santapan tradisional atau menikmati minuman. Ruang-ruang tambahan di rumah utama meliputi ruang masuk, dua toilet, ruang cuci pakaian, dapur, area makan, ruang ganti, kamar mandi, serta lantai dua yang dapat digunakan untuk beristirahat atau belajar. Ada pula pemandian kayu cypress luas berkapasitas 400 liter yang sangat cocok untuk menghangatkan tubuh, yang bertolak belakang dengan pemandian lainnya yang terbuat dari keramik dan ditempatkan menghadap area sawah. Tarif untuk rumah itu juga sudah termasuk bangunan kedua berisi perpustakaan, ruang pertemuan bisnis (dengan TV, akses Wi-Fi, meja, dan sebagainya), ruang teh tradisional dengan tatami, dan kamar mandi. Dekorasi dan penerangan di seluruh penjuru rumah merupakan gambaran dari kesederhanaan Jepang, yang didesain bergaya shugendo yang berfokus pada hubungan antara manusia dan alam.
Para tamu akan dilayani dengan sangat memuaskan dari awal hingga akhir. Ada fasilitas antar-jemput dari Stasiun Nabari (sekitar 10 menit menggunakan mobil ke vila) di jalur Kintetsu Line. Karena vila ini sepenuhnya milik pribadi yang disewakan untuk kelompok, stafnya (yang bertempat tinggal tepat di sebelah vila, dan siap membantu kapanpun) akan mengajak para tamu berkeliling penginapan di awal kedatangan. Dengan lengkapnya peralatan dapur, tamu bisa memasak sendiri atau memilih layanan pesan-antar masakan khas Jepang (seperti nabe, dan sebagainya). Staf akan menpersiapkan hidangan di area perapian sebelum meninggalkan para tamunya di malam hari. Acara-acara budaya juga tersedia di area utama penginapan, meliputi aktivitas-aktivitas identik wilayah setempat seperti pertunjukan ninja, teater Noh, Zazen atau sesi sahut-sahutan bergaya shugendo, pentas musik tradisional, dan masih banyak lagi.
Sang pemilik penginapan, Matsubayashi, merupakan seorang biksu shugendo tersohor dan akan dengan senang hati menunjukkan para tamunya beberapa tempat menarik di sekitar penginapan. Matsubayashi dan karyawannya dapat berbahasa Jepang dan Inggris, dan akan sangat senang untuk menghabiskan waktu dan bertukar cerita dengan para tamu. Tamu juga dapat bangun lebih pagi untuk menikmati matahari terbit disertai pertunjukan shugendo dan aktivitas meditasi. Istri Matsubayashi yang terkenal mahir dalam berbagai aktivitas tradisional termasuk upacara teh dan merangkai bunga juga akan turut menemani para tamu.
Nabari memiliki sejarah dan destinasi wisata yang kaya, termasuk 48 jalur air terjun Akame, desa dan sekolah ninja Nabari, Kuil Murou-ji (kuil tertua kedua di Jepang), dan masih banyak lagi. Bagi mereka yang lebih suka bertualang sendiri, ada beberapa pilihan yang tersedia dari Sasayuri-ann seperti sepeda motor, penyewaan mobil, sepeda, juga kayak. Kalau lebih tertarik dengan wisata yang tenang di area pegunungan, menetap di vila saja sudah cukup karena ada berbagai area yang dapat dikunjungi. Tempat-tempat seperti area api unggun, pelatihan ninja, kebun-kebun sayur pegunungan yang segar, sawah, kolam-kolam ikan, dan jalur hutan dapat dikunjungi dari vila.
Untuk info lebih lanjut dan pemesanan penginapan, kunjungi situs berbahasa Inggris di sini. Lihat juga video Sasayuri-ann di sini.