Hannyaji merupakan tempat yang cukup terkenal untuk melihat bunga selama periode tertentu dalam setahun. Di sana juga terdapat sebuah tanah pertanian yang terletak di depan kuil Hannyaji—penjara serta kuil dan tanah pertanian tersebut semua berada dalam jarak tempuh pejalan kaki dari tempat satu ke tempat lainnya, dengan letak penjaranya sendiri sekitar 250 meter dari depan pintu masuk ke kuil Hannyaji.
Hannyaji merupakan kuil kecil yang terkenal dengan bunga-bunga kosmosnya yang kecil dan berwarna ungu. Pada awal November ketika saya pergi ke sana, bunga-bunga tersebut belum sepenuhnya mekar—tapi memungkinkan untuk melihat ke dalam aula utama, di mana terdapat sebuah altar dengan setan yang menunggangi monster. Keadaan di dalam gelap untuk dapat melihat dengan jelas, sehingga sebuah senter dipersiapkan untuk melihat ke dalam altar dan melihat setan tersebut. Pengambilan foto tidak diperbolehkan di dalam, dan seorang biksu Buddha dapat ditemui sedang duduk di dekat situ menjual pernak-pernik dan jimat-jimat khas Budha. Aula asli kuil yang dibangun pada tahun 1667 habis terbakar selama Masa Perang (Sengoku Jidai), namun telah dibangun kembali. Di depan aula utama terdapat sebuah menara batu besar yang dibangun dengan 13 batu berlapis, dan dianggap sebagai menara terbesar di Jepang. Di bagian belakang aula utama pengunjung dapat sesekali melihat harta-harta nasional yang dipajang, dengan biaya masuk ¥200. Di depan kuil di pinggir jalan terdapat sebuah lengkungan kayu besar yang dikatakan sebagai lengkungan yang khas dari periode Kamakura.
Dari Kintetsu Nara atau Stasiun JR Nara, gunakan bus "Aoyama Jutaku-mae" (sekitar 10 menit) dan turun di Hannyaji, lalu jalan sekitar 3 menit ke kuil Hannyaji. Letaknya berada di seberang jalan Uemura bokujo, jadi mudah untuk menemukannya. Anda akan melihat gerbang besar di sebelah kanan, dan pintu masuk berjarak hanya beberapa meter setelah gerbang besar tersebut.