Menemukan tempat yang baik untuk minum wine dan makan malam di pedesaan bisa menjadi suatu tantangan. Berlimpahnya produk pertanian segar yang tumbuh dan berkembang secara lokal menghilangkan masalah ini di Prefektur Nara di Asuka-mura. Ada beberapa restoran di daerah ini yang menghidangkan makanan sehat dan lezat menggunakan tarif lokal Asuka. Salah satu restoran tersebut adalah Kotodama Café yang berada tepat di tengah-tengah Asuka.Kotodama mengambil alih bangunan bersejarah yang pernah ditinggali oleh Matsuboshi Sake Brewery. Arsitektur kayu zaman dulu dan dekorasi dari ketika bangunan itu dibangun diawetkan, dan meja-meja kayu, kursi dan barang-barang perabotan lainnya yang memungkinkan restoran untuk berfungsi, berbaur secara sempurna dengan latar belakang sejarahnya. Barang-barang di kafe ini hampir tampak seolah-olah sudah ada sejak konstruksi bangunan.
Kotodama berusaha keras untuk melestarikan citra keramah-tamahan zaman dulu dengan memberikan sentuhan yang unik pada beberapa hal-hal. Kain "oshibori" basah di Kotodama tidak berwarna standar putih seperti handuk kecil tetapi lebih seperti kain saputangan berwarna-warni dengan wangi mint, dilipat dengan hati-hati dan disajikan kepada Anda dalam keranjang anyaman bambu kecil. Sumpitnya disajikan secara sama dalam dekorasi kertas selubung seperti-origami dibuat sendiri oleh staf Kotodama ini. Setiap meja juga memiliki dekorasi uniknya sendiri di ujung atau tengah meja yang membuatnya menjadi sangat otentik dan seperti merasakan makan malam berkelas.
Makan siang disajikan dengan ketelitian dan perhatian terhadap detail dalam gaya hidangan-cermin "kaiseki" Jepang. Makan siang ini termasuk salad sayuran musim panas, beras kacang merah dengan taburan miso, sebuah kroket goreng dan irisan labu Jepang, kentang gunung dan sayuran gazpacho, semua disajikan dalam mangkuk terpisah, dan kemudian sepotong sayuran puding kering, sayuran herbal yang dibumbui irisan ayam di bawah sayuran yang dipotong-potong, dan semangkuk tahu segar dengan topping tomat cherry dan bumbu salad buatan sendiri semua disajikan di satu piring panjang. Masing-masing makanan menawarkan rasa yang berbeda yang menyatu dengan baik dengan item yang menyertainya. Tofu dingin dan gazpacho juga sangat menyegarkan untuk dimakan setelah menghabiskan waktu di luar pada musim panas.
Makanan penutup dan kopi menjadi sajian ganda. Segelas es kopi dan kotak merah yang berisi 3 bagian berisi makanan penutup saya disajikan di atas nampan kayu berwarna cerah yang indah. Kotak makanan penutup tersebut mengingatkan saya kepada kotak musik tua yang dimiliki teman masa kecil saya. Ketika membuka kotak makanan penutup tersebut, terlihatlah makanan penutup yang ada di dalamnnya, sepotong kue putih dengan seiris kiwi, jelly semangka segar dalam salah satu bagian kotak dan satu sendok es krim vanila di bagian kotak lainnya, sangat menarik dan indah.
Tidak sering saya bisa menikmati pengalaman suasana restoran yang tidak diturunkan menjadi latar belakang oleh makanan. Betapa menakjubkannya bagaimana suasana Kotodama memainkan peran pendukung yang besar. Saya sudah kembali lagi dalam hitungan detik. Selamat menikmati perjalanan!