Pada tahun 1934 Unzen dinobatkan menjadi Taman Nasional Jepang pertama. Gunung Unzen adalah gunung berapi aktif, dengan erupsi terakhir pada tahun 1990an. Taman nasional ini mencakup delapan gunung yang seluruhnya memiliki jalur pendakian yang baik. Tahun 1956 pulau Amakusa bergabung dalam sistem taman tersebut dan namanya menjadi Taman Nasional Unzen Amakusa.
Beberapa tahun lalu saat mendaki di Taman Nasional Daisetsuzan kami bertemu Masao dan Sachiko, pasangan dari area Nagasaki, dan kami menjadi akrab. Mereka mengundang kami datang ke Kyushu untuk melakukan pendakian di Taman Nasional Unzen. Pada hari yang indah di pertengahan bulan November, kami mulai mendaki gunung Kusenbudake. Walau gunung tersebut tidak terlalu tinggi (hanya 830 meter atau 2723 kaki) perjalanan menuju puncak memakan waktu tiga jam dengan jalur pendakian yang sempit. Saat tiba di puncak kami duduk di langkan dan menyantap bento sebelum kembali turun. Jalur turun yang semula datar, melintasi lembah yang indah, berubah menjadi jalan berbatu yang sulit dilalui. Anda akan membutuhkan tongkat untuk berjalan di sebagian jalur.
Pemberhentian berikutnya adalah Unsen Nita Pass Ropeway, menuju ke dek observasi yang lebih rendah, kemudian naik ke dek di atasnya, keduanya memiliki pemandangan indah ke laut Ariake, Teluk Tachibana, Gunung Unzen dan pegunungan di sekelilingnya.
Pada akhir tahun 1880, berkat artikel di koran Shanghai, turis asing mulai mengunjungi Unsen Onsen, menjadikannya resor pertama di Jepang yang menerima kunjungan turis asing. Banyak turis asing berdatangan untuk melakukan aktivitas luar ruang dan menikmati sumber mata air panas.
Area ini juga terkenal sebagai awal mula pengenalan agama Kristen, terkenal sebagai pemberontakan Shimabara-Amakusa di tahun 1630an. Jika Anda telah menonton film Silence, film ini menggambarkan bagaimana umat Kristen dianiaya dan harus bersembunyi. Jigoku Onsen (sumber mata air panas Neraka) adalah tempat di mana sebagian besar umat menemui ajal. Seluruh bagian Taman Nasional adalah penanda yang menceritakan sejarah yang kaya di area ini.
Kami berjalan melewati Jigoku Onsen dan menuju kota Obama untuk menikmati salah satu sumber mata air panas di area tersebut. Di Obama terdapat tungku air panas, dan Masao memasak beberapa sayuran untuk makan malam kami.
Pemberhentian terkahir kami adalah taman Isahaya untuk melihat Meganebashi (jembatan pemandangan) yang dibangun pertama kali tahun 1839 di atas sungai Honmyo. Setelah banjir bandang tahun 1957 yang menewaskan 952 orang, jembatan tersebut dipindahkan ke taman di mana terdapat sebuah festival perayaan diadakan setiap tahun untuk mengingat orang-orang yang telah meninggal tersebut. Jembatan itu ditetapkan sebaga aset budaya yang penting.
Terdapat banyak kegiatan menarik di area ini dan Anda harus merencanakan beberapa hari untuk menjelajahinya.