Tidak banyak yang tahu bahwa di perairan subtropis Jepang tersimpan keajaiban iluminasi kunang-kunang laut yang berpendar di musim panas. Kunang-kunang laut atau yang sering disebut sebagai umi hotaru oleh masyarakat Jepang, memiliki nama Latin Vargula hilgendorfii. Walaupun sering salah disangka sebagai glowing plankton, kunang-kunang laut termasuk hewan kelompok krustasea (crustacea) atau hewan bercangkang seperti udang dan kepiting. Konon, kunang-kunang ini merupakan salah satu hewan purba yang telah ada sejak 400 juta tahun lalu, jauh sebelum dinosaurus muncul. Bioluminasinya yang berwarna biru menarik para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menyaksikan keajaiban umi hotaru. Salah satu tempat untuk 'berburu' cahaya umi hotaru adalah Ise-Shima yang berada di Prefektur Mie. Ise-Shima sendiri merupakan salah satu taman nasional di Jepang yang terkenal akan keindahan pesisirnya yang dipenuhi oleh beraneka ragam biota laut, termasuk umi hotaru.
Tidak seperti kebanyakan kunang-kunang yang terbang di antara pepohonan dan semak, umi hotaru justru hidup di bawah laut dangkal. Sebagai mahkluk nokturnal, pada siang hari, umi hotaru akan bersembunyi dibalik lumpur laut dan baru akan 'berkeliaran' saat hari mulai gelap. Jika Anda berminat, di Ise-Shima terdapat operator ekowisata yang berbasis di Kota Toba.
Pemandu tur akan membawa peserta tur menyelami dunia umi-hotaru, termasuk melintas waktu ke zaman dimana umi-hotaru menjadi saksi dari evolusi hewan-hewan purbakala termasuk dinosaurus dan dugong. Anda akan diajak untuk 'berburu' umi hotaru dengan memancing hewan ini keluar menggunakan potongan ikan. Pancingan ini akan mengundang umi hotaru keluar dari tempat persembunyiannya di balik lumpur laut. Cahaya bioluminasi umi hotaru perlahan mulai terlihat dan sekilas membawa imajinasi saya pada dunia avatar. Dalam kegelapan malam, cahaya ini terlihat begitu eksotis dan berkelap-kerlip bagaikan bubuk glitter. Sambil mengamati umi hotaru yang berpendar, pemandu akan menjelaskan tentang perilaku kunang-kunang unik ini. Ternyata, cahaya biru bioluminasi yang dipendarkan oleh umi hotaru disebabkan oleh reaksi kimia yang digunakan untuk komukasi antar sesama umi hotaru. Komunikasi ini salah satunya adalah untuk memberi tanda akan ancaman atau bahaya bagi umi hotaru lainnya. Walaupun termasuk wisata ekologi, penjelasan disampaikan dalam bentuk gimmick menghibur sehingga membuat perjalanan ini bukan cuma asyik diikuti oleh orang dewasa, namun juga oleh anak-anak. Kegiatan melihat kunang-kunang laut ini hanya dibuka pada musim panas di bulan Juli hingga awal September mulai dari jam 8 malam.