Salah satu menu yang disajikan dalam berbagai wadah (Foto: )

Toyouke-Chaya

Restoran legendaris dengan menu serba tahu di Kyoto

Salah satu menu yang disajikan dalam berbagai wadah (Foto: )
Relinda Puspita   - 2 min read

Tahu merupakan makanan khas Kyoto yang sangat mudah ditemui di hampir setiap tempat makan di kota ini. Satu restoran yang sudah lebih dari 100 tahun khusus menyajikan tahu sebagai bahan utama dari menu-menunya adalah Toyouke-Chaya, yang terletak di Jalan Imadegawa, persis di seberang Kuil Kitano Tenmangu, Kyoto.

Tampak dari luar, restoran ini sangat sederhana walaupun memiliki tiga lantai. Bagian paling bawah hanya tampak etalase yang menjajakan tahu dan aneka olahan tahu yang tidak bisa langsung dimakan walaupun warnanya kekuningan seperti sudah digoreng. Tampilannya yang menarik dengan nama-nama yang tidak dimengerti karena tertulis dalam huruf kanji atau hiragana membuat saya penasaran untuk mencobanya satu per satu. Disamping etalase ada lemari pendingin dan tumpukan keranjang yang juga berisi tahu berwarna putih. Pembeli bisa langsung menyebutkan atau menunjuk tahu mana yang ingin dibelinya karena sudah tertera daftar harganya.

Kalau saja tidak pernah melihat barisan orang yang mengantri di tempat ini, khususnya pada akhir pekan dan hari libur, saya tidak pernah menyangka bahwa warung tahu ini sebenarnya adalah sebuah restoran yang lumayan terkemuka di Kyoto, apalagi pintu masuk ke areal restorannya selalu tertutup. Untuk memuaskan rasa penasaran, saya sengaja datang ke sini untuk mencoba salah satu menu yang ada. Ternyata, walaupun ada tiga lantai, ruangan di dalamnya tidak terlalu besar, itulah sebabnya banyak pelanggan yang harus sabar menunggu gilirannya. Selama menunggu, pelanggan diberi daftar menu yang bisa dibaca-baca dulu. Sayangnya, menu di restoran ini hanya tertulis dalam Bahasa Jepang, jadi JapanTraveler yang tidak bisa membaca tulisan kanji atau hiragana cukuplah melihat gambar-gambarnya saja.

Begitu di dalam, menu akan diberikan lagi oleh pelayannya, Japan Traveler bisa meyebutkan atau menunjuk gambar makanan yang diinginkan, dan pelayan akan mencatatnya. Sambil menunggu pesanan, ada beberapa majalah di pinggir ruangan yang bisa dibaca-baca. Seperti tampilan luarnya, suasana di dalam restoran ini juga biasa saja, lantainya kayu dan hanya ada beberapa pajangan, serta meja kursi bagi pengunjung yang terbuat dari kayu tanpa ukiran apapun.

Seperti gambar pada lembaran menu, makanan utama beserta pendampingnya dihidangkan dalam berbagai wadah yang mungil. Membuat saya bingung memilih, mana yang harus dimakan dulu. Jujur, apa yang saya pesan dan dihidangkan hari itu, sangatlah memuaskan rasa penasaran dan rasa lapar saya.

Ingin mencoba olahan tahu khas Kyoto? Silahkan mampir ke restoran ini!

Relinda Puspita

Relinda Puspita @relinda.puspita

I am Indonesian. One year living Japan has woken up my wanderlust. I traveled alot at the time and loved every single of it. Hope to come back soon.