Suasana yang lengang di dalam bus kota di Kyoto (Foto: )

Tips Menggunakan Bus di Kyoto

Berkeliling kota dengan nyaman dan menyenangkan

Suasana yang lengang di dalam bus kota di Kyoto (Foto: )
Relinda Puspita   - 4 min read

Menggunakan bus untuk berkeliling kota Kyoto memang lebih menyenangkan karena bisa melihat-lihat sekitar dan mempraktikkan kebiasaan penduduk setempat. Ditambah lagi semua tempat duduknya empuk dan suhu di dalam bus yang disesuaikan dengan musim; jika musim dingin ada penghangat, dan jika musim panas ada penyejuk.

Berikut, tips bagaimana menikmati bus kota di Kyoto agar perjalanan JapanTraveler lebih mengesankan.

  1. Mempelajari peta jalur bus (Bus Navi) yang bisa diminta di Kyoto Tourist Information Center yang ada di dalam Stasiun Kyoto atau di Bus Information Center di luar stasiun. Peta ini gratis, tersedia dalam Bahasa Inggris dan tulisan kanji, serta sangat gampang dipahami. Dilengkapi juga dengan gambar dan nama tempat wisata yang terkenal di masing-masing wilayah.
  2. Membeli tiket one-day-pass (ichi-nichi) khusus bis seharga ¥500 untuk dewasa dan ¥250 untuk anak-anak di Bus Information Center, combini (Lawson, Family Mart, 7 Eleven, dll), kios tiket (TOKAI), atau kepada supir ketika di dalam bus. Tiket ini sangat hemat utuk tiga kali naik bus atau lebih, karena harga tiket bus sekali jalan ¥230 untuk dewasa dan ¥120 untuk anak-anak. Sebenarnya ada juga tiket one-day-pass dan two-day-pass yang bisa digunakan untuk bus dan subway, masing-masing seharga ¥1200 dan ¥2000 untuk dewasa, serta ¥600 dan ¥1000 untuk anak-anak.
  3. Setiap bus akan berhenti di halte yang telah ditentukan, jadi, setelah mengetahui nomor bus dan di halte mana harus menunggunya, segeralah melihat jadwal kedatangan bis yang kalian tunggu serta bus nomor berapa saja yang berhenti di halte tersebut. Hal ini penting untuk mencari alternatif lain jika dirasa bus yang ditunggu datangnya masih lama. Jadwal dan nomor bus bisa dilihat di setiap halte.
  4. Tidak terburu-buru ketika naik dan turun dari bus. Supir akan menunggu semua penumpang naik dari pintu belakang, bahkan jika ada orang tua atau tuna netra, akan ditunggu sampai dia duduk. Semua penumpang turun dari pintu depan, sekaligus melakukan pembayaran.
  5. Hindari duduk di barisan kursi bertanda Priority Seat jika masih ada kursi kosong dan penumpang tidak terlalu ramai.
  6. Perhatikan layar petunjuk nama halte di mana bus akan berhenti, yang berada di bagian depan bus. Hal ini berguna bagi JapanTraveler yang sulit menangkap ucapan mesin yang mengumumkan nama-nama halte bus yang dilewati.
  7. Walaupun orang Jepang kadang asyik sendiri dengan smartphone-nya, jarang sekali terdengar suara nada dering di dalam bus. Oleh sebab itu aturlah smartphone ke silent mode on.
  8. Untuk pemakaian pertama kali, tiket one-day-pass harus divalidasi di mesin yang ada di dekat supir, nanti akan tertera tanggal penggunaan tiket. Dilakukannya ketika akan turun bus. Selanjutnya, hanya menunjukkan bagian tersebut kepada supir setiap mau turun, tidak perlu divalidasi lagi.
  9. Bayar dengan uang pas karena tidak ada uang kembalian. Penukaran bisa dilakukan di mesin yang ada di dekat supir, dan bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu sampai mau turun atau bus berhenti.
  10. Bersiap turun dengan menekan tombol yang disediakan. Tetapi, jika JapanTraveler lupa atau posisinya jauh dari jangkauan, perhatikan apakah lampunya menyala atau terdengar bunyi "ting tong", yang berarti sudah ada yang menekan dan akan turun di halte yang sama dengan kalian.
  11. Jika JapanTraveler kesulitan berjalan untuk keluar, cukup sedikit berteriak "orimasu!", maka supir akan menunggu sampai kalian turun. Dan jangan lupa juga bilang "sumimasen" yang artinya permisi, ketika melewati penumpang lain, lalu mengucapkan terima kasih kepada supirnya.

Bagaimana? Asyik, kan? Silahkan dipraktikkan sendiri jika ke Kyoto!

Jika JapanTraveler punya pengalaman seru selama naik bus di Kyoto, atau ada pertanyaan, silahkan komentar di bawah, yah.

Relinda Puspita

Relinda Puspita @relinda.puspita

I am Indonesian. One year living Japan has woken up my wanderlust. I traveled alot at the time and loved every single of it. Hope to come back soon.