Ucapkan selamat tinggal pada perkotaan Jepang yang modern. Pedesaan Jepang masih hidup dan sehat -- dan di Tono, kota kecil di prefektur pedesaan Iwate, Anda akan merasakan hubungan yang sangat erat dengan alam dan sejarah lokal. Di sini, peradaban sudah ada sejak dua milenium lalu dan masih mempertahankan suasana kuno. Anda akan menemukan rumah beratap jerami di lingkungan agraris alami yang dibangun di dataran Sungai Sarugaishi dan dikelilingi oleh pegunungan. Ini adalah "Kota Cerita Rakyat" di mana budaya tradisional hidup di area yang subur dengan legenda dan kehidupan bergaya klasik.
Sorotan di Tono
Berjarak dua jam berkendara dari Hiraizumi (Situs Warisan Dunia kuil dan taman), ngarai Genbikei dan ngarai Geibikei, dan pantai Jodogahama yang memukau, Tono menjadi tempat yang tepat untuk menjelajahi Iwate atau sekadar bersantai di antara sawah yang ramai dengan capung dan dipenuhi dengan suara ritmis pedesaan pada malam musim panas yang tenang.
Masakan khas daerah pertanian ini mencakup sake, terutama sake tradisional buatan sendiri yang dikenal sebagai doburoku. Ada juga daging lokal dan jingisukan (cara bacanya seperti “Genghis Khan"), hidangan barbekyu berbahan dasar daging kambing. Lalu ada hittsumi, pesta hotpot dengan pangsit gandum. Cobalah mencucinya dengan minuman mikro lokal -- bahkan ada satu bir yang dibuat dengan bahan khas lokal lainnya seperti wasabi!
Salah satu tempat menarik di Tono adalah magariya, rumah berbentuk L dari abad ke-18 dan ke-19. Lihat rumah-rumah ini di Desa Furusato Tono dan pelajari lebih lanjut tentang sejarah wilayah ini di Museum Kota Tono. Di luar ruangan, ada kolam air indah yang dikenal sebagai Kappabuchi, di mana kappa dikatakan berkeliaran. Makhluk mitos air legendaris ini mewarnai beberapa cerita rakyat yang terkenal di kota ini. Tidak jauh dari pusat kota, Gunung Takashimizu merupakan observatorium yang memberikan gambaran umum kota dan di pagi hari dari musim panas hingga musim gugur, pemandangan ke lautan awan yang dikenal sebagai unkai. Untuk petualangan mendaki yang lebih menantang, Gunung Hayachine telah memanggil dengan bunga-bunga liarnya yang cantik. Jika preferensi Anda adalah sesuatu yang lebih hidup dan lebih interaktif, Tono penuh dengan festival, seperti Festival Rakyat Tono pada bulan Februari, Festival Sakura (bunga sakura) pada bulan Mei, Festival Tanabata, Maraton Jingisukan, serta Festival Hops pada bulan Agustus dan Festival Tono pada bulan September. Anda dapat menonton kagura, tarian tradisional Shinto, sepanjang tahun di Kuil Hayachine.
Rasakan pengalaman Pertanian di Tono
Namun jika Anda menyukai pemandangan dan suasana kawasan ini dan ingin menghirup kehidupan pedesaan sedikit lebih dalam, penginapan pertanian bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Habiskan satu malam atau bahkan satu bulan di keluarga petani bergaya Tono. Semuanya gratis, tetapi kamar dan pondokan Anda harus dibayar dengan bekerja bersama keluarga di ladang dan di rumah. Dengan masa tinggal yang diperpanjang seperti ini, Anda akan memiliki waktu untuk membuat hubungan nyata dengan keluarga angkat Anda dan berbagi gaya hidup mereka.
Tipikal banyak keluarga petani, tempat tinggal Kikuchi-san dapat menampung hingga empat petani sekaligus dan sangan direkomendasikan untuk tinggal setidaknya seminggu di sini. Ia memiliki ladang bunga dan sayur yang perlu dirawat, sawah yang harus dirawat, serta kuda dan sapi yang harus diurus. Ini adalah lingkungan yang bebas rokok dan bahkan ada kesempatan untuk menunggang kuda di luar jam kerja. Di sisi lain jalan, Okudera-san juga membutuhkan hingga empat orang di pertaniannya. Di sini Anda akan mengurus blueberry, asparagus, sawah, sapi, dan burung. Keluarganya memiliki kamar bergaya Jepang di rumah tempat Anda bisa tinggal.
Selain pertanian, keluarga Tono memiliki penginapan berskala lebih besar di lahan pertanian. Di Milk-Inn, cobalah memerah susu sapi atau mengumpulkan sayuran atau jamur. Mereka bahkan membuat sake doburoku mereka sendiri. Mizuki adalah rumah pertanian lainnya. Restoran ini terkenal dengan pemandangannya yang indah dan makanan yang sangat lezat yang disiapkan dengan sayuran lokal. Tidak hanya bisa berolahraga di sawah, Anda juga bisa belajar kerajinan tangan seperti membuat sandal jerami. Di ujung jalan terdapat Sozukuri-tei, penginapan yang memberi Anda kesempatan untuk merasakan berbagai tradisi pertanian. Cobalah kerja lapangan ringan dengan kacang, bunga, dan sayuran. Atau pelajari keindahan rumit namun sederhana dari mengenakan kimono dan berjalan-jalan sore yang indah. Mereka juga memiliki aktivitas menunggang kuda, memasak musiman, dan kerajinan tangan. Penginapan petani Omori-ke menanam padi, tomat, dan sayuran lainnya di ladang, tetapi di sini Anda dapat merasa puas dengan menggabungkannya ke dalam pizza Anda sendiri atau mencoba sendiri beberapa resep lokal. Selain kesempatan untuk bekerja dengan makanan, mereka memiliki ikkanbari (mesin kertas yang dipernis) untuk dimainkan jika Anda berkunjung pada musim dingin. Lalu, ada es krim yang akan dibuat dan dimakan dengan buah dan sayuran musiman.
Pengalaman di Tono tidak bisa Anda dapatkan hanya dengan mengunjungi pedesaan Jepang. Di sini, lebih dari sekadar kota pedesaan yang indah dengan makanan enak, tempat untuk dikunjungi, dan aktivitas menyenangkan. Tinggal dengan petani memberi Anda cara yang lebih mudah untuk terhubung dengan budaya, sejarah dan orang-orang yang akan Anda kenang. Selain itu, Anda dapat memesan aktivitas bertani pilihan Anda secara online dalam Bahasa Inggris di sini.