Russian Orthodox Church dengan bangunan bergaya Russian Byzantine dari abad ke-19 (Foto: )

Kembali ke Abad 19 di Hakodate

Menemui Russian Orthodox Church & Motomachi di Hokkaido

Russian Orthodox Church dengan bangunan bergaya Russian Byzantine dari abad ke-19 (Foto: )
Febry Fawzi   - 3 min read

Pelabuhan Hakodate dulunya adalah salah satu pelabuhan yang terbuka bagi para orang asing untuk perdagangan pada tahun 1854 setelah masa isolasi Jepang berakhir. Sebagai hasilnya, banyak perdagangan dengan Russia, China, dan negara-negara Barat yang masuk ke Hakodate. Motomachi, berada di bawah kaki Gunung Hakodate menjadi distrik yang dipenuhi oleh tempat tinggal para warga asing. Peninggalan-peninggalannya ini lah yang sekarang bisa disaksikan sebagai bukti sejarah sekaligus bisa dikagumi karena memiliki nilai arsitektur yang cantik.

Sebelumnya saya hanya mengetahui bahwa Hakodate merupakan kota pelabuhan yang berada di selatan pulau paling utara di Jepang, Hokkaido. Hakodate merupakan kota terbesar ketiga di Hokkaido. Lokasinya di selatan Pulau Hokkaido dan merupakan salah satu pintu masuk ke Hokkaido dari Pulau Honsu. Kota ini memang menjadi destinasi wajib ketika berkunjung ke Hokkaido sehingga masuk ke dalam daftar perjalanan saya dan menjadi kota penutup.

Sebelumnya saya ingin naik ropeway dan melihat pemandangan Hakodate dari atas Gunung Hakodate namun sebelumnya lebih baik untuk mengeksplorasi kawasan Motomachi. Kawasan Motomachi yang dulunya merupakan tempat tinggalnya para orang asing sangatlah asik untuk dijadikan tempat berburu foto. Jalan-jalan sore sambil melihat Russian Orthodox Church, Motomachi Catholic Church, dan bangunan-bangunan klasik lainnya.

Meski sudah mau gelap, tapi saya tetap berambisi untuk berkunjung ke Russian Orthodox Church. Waktu itu setelah turun dari trem, saya berjalan kaki dan masuk ke Daisan-zaka. Jalanan di Motomachi ini mayoritas menanjak karena memang lokasinya berbukit di kaki Gunung Hakodate. Daizan-zaka ini merupakan satu dari 100 jalan terbaik di Jepang. Terbagi menjadi jalan raya dan jalur pejalan kaki, tanjakan ini memancarkan atmosfir yang tak Anda temukan di tempat lain. Lampu jalan klasik berbaris rapi, ditambah pepohonan rindang, serta udara musim gugur di pesisir pantai. Benar-benar waktu yang tepat untuk berjalan-jalan di sini.

Tepat sebelum masuk ke Russian Orthodox Church, saya menjumpai Catholic Church dengan bangunan yang klasik. Tapi tujuan utama saya adalah Russian Orthodox Church. Sayangnya ketika sampai di sana, gereja ini sudah tutup. Mereka buka dari jam 10 pagi hingga 5 sore.

Jadi Russian Orthodox Church ini dibangun sebagai chapel pada tahun 1859. Merupakan gereja ortodoks Rusia tertua di Jepang dan telah dinobatkan oleh Pemerintah Jepang sebagai Properti Budaya Penting. Penduduk sekitar sering juga menyebutnya sebagai Gangan-dera (Ding-dong temple) karena bunyi lonceng gereja ini yang istimewa. Eksterior bangunannya sendiri adalah bergaya Russian Byzantine dengan elemen yang beragam, memiliki atmosfir yang elegan dan agung.

Naik sedikit dari gereja ini, Anda akan menemukan spot terbaik untuk mengabadikan bangunan gereja beserta pelabuhan Hakodate sebagai latar belakang. Saya sendiri datang pada waktu yang tepat. Langit tak terlalu gelap dan lampu-lampu telah menyala. Sangat senang karena mendapatkan gambar yang saya inginkan.

Febry Fawzi

Febry Fawzi @febry.fawzi

Trying to make the world home.