Boneka-boneka Daruma terlihat mirip. Tetapi sebenarnya mereka berbeda dan unik, khususnya ketika mereka berisi keinginan-keinginan khusus dari setiap yang beribadah (Foto: )

Lukisan Boneka Daruma di Gunma

Agama dan seni yang menyatu

Boneka-boneka Daruma terlihat mirip. Tetapi sebenarnya mereka berbeda dan unik, khususnya ketika mereka berisi keinginan-keinginan khusus dari setiap yang beribadah (Foto: )
Annisa Maghfirah   - 3 min read

Di sebelah timur pinggiran Kota Takasaki di Prefektur Gunma, ada sejumlah kuil Buddha dan lokasi-lokasi suci yang tersebar di sisi-sisi pegunungan. Salah satu dari lokasi ini adalah kuil Daruma di Shorinsan. Disamping sebagai tempat untuk beribadah, disinilah tempat dimana kukisan terkenal Daruma berasal, lukisan yang menarik wisatawan dari seluruh dunia, dan datang memanfaatkan karya seni tersebut sebagai cara untuk beribadah.

Pintu Daruma ditemukan oleh Tomogoro Yamagata. Daruma adalah grand master pertama dari agama Buddha Zen di Cina, menurut cerita masyarakat Cina, Daruma menghabiskan 9 tahun bermeditasi di gua gunung di belakang kuil Shaolin yang terkenal di Cina, sebelum pengajarannya meluas sampai ke Jepang. Bentuk asli boneka Daruma lebih memanjang, menyerupai bentuk kepompong ulat sutera. Boneka tersebut membawa keberuntungan untuk peternak ulat sutera, yang dalam keseharian mereka mendeskripsikan ulat sutera yang menetas dengan kata "bangun". Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa boneka Daruma yang sudah tua dibuat lebih vertikal agar menyerupai proses "bangun" tersebut. Kemudian bentukanya berubah menjadi lebih melingkar, sehingga memungkinkan untuk berdiri lebih stabil.

Saat ini, boneka Daruma disembah tidak hanya oleh petani-petani lokal, tetapi juga oleh semua orang yang terkagum oleh bentuknya yang menarik dan wajahnya yang berbeda. Ada jimat yang dibuat menyerupai bentuk Daruma; atau Anda juga bisa membeli boneka Daruma dan melukisnya sendiri sebagai bentuk ketaatan untuk membuat keinginan Anda menjadi nyata. Anda juga bisa memiliki antara 2 ukuran. Bagian luar berwarna merah, yang merupakan warna paling populer dan otentik, Anda juga bisa memilih dari warna putih, biru, ungu, hijau, atau merah muda. Hidung, mulut dan matanya sudah digambar. Bagian yang harus Anda gambar adalah bagian alis dan kumis, yang biasanya digambar berwarna hitam. Alis dan kumis digambar dengan bentuk crane dan kura-kura, yang merupakan hewan yang sangat beruntung yang melambangkan umur panjang dalam tradisi agama Buddha. Keinginan Anda bisa ditulis dengan warna emas tepat di bawah dagu dan di kedua sisi wajah.

Ingat agar tetap mengosongkan bagian selaput pelangi mata sebelum Anda membawa pulang bonekanya. Jangan gambar bagia tersebut di kuil! Anda harus membawa pulang bonekanya, berdoa, kemudian gambar bagian selaput mata yang di sebelah kiri terlebih dahulu, yaitu bagian mata di sebelah kanan Anda kalau Anda menghadap ke bonekanya. Ketika doa Anda sudah terkabul, gambar bagian selaput mata di bagian kanan. Anda bisa membawa boneka Daruma ke kuil setelah Anda berdoa. Boneka-boneka tersebut akan dikumpulkan dan dibakar dalam sebuah upacara sebagai bentuk persembahan kepada Buddha. Inti dari ritual ini adalah pengajaran agama Buddha dimana kita tidak boleh memaksa kepemilikan materi-materi duniawi. Melepaskan hal-hal adalah cara yang tepat untuk mendapatkan kebahagiaan dan akan membawa Anda semakin dekat kepada kebenaran agama Buddha.

Tentu saja kalau Anda tidak benar-benar religius atau hal-hal material masih penting bagi Anda, Anda bisa tetap menyimpan bonekanya di rumah, dan Saya yakin banyak orang yang melakukannya, mengingat bahwa boneka-boneka tersebut sangat lucu dan sebagian adalah hasil karya seni buatan tangan Anda. Tetap menyimpannya atau memberikannya ke kuil, hal ini merupakan pertanyaan religius lainnya yang harus Anda renungkan sendiri.

Annisa Maghfirah

Annisa Maghfirah @annisa.maghfirah