Ada sebuah toko kari yang sangat bagus di Stasiun JR Matsuyama dengan nama yang tak biasa "Delhi". Tak biasa karena ini adalah toko "nasi kari" khas Jepang yang hanya menyajikan kari daging sapi, yang saya yakini bukan merupakan favorit orang Hindu. Di sini ada dua wanita paruh baya yang bekerja di belakang konter mika. Mereka bertugas menyajikan beragam jenis kari yang imajinatif bagi deretan pelanggan yang lapar.
Kari yang disajikan di Delhi umumnya memiliki saus berwarna agak coklat pekat dengan isian daging sapi dan sayuran. Dengan menambahkan ¥200, Anda bisa memperoleh dua kali, empat kali atau berlipat-lipat kali saus pada piring Anda. Jika Anda memesan kari daging sapi, Anda hanya akan mendapatkan saus yang disajikan bersama nasi. Akan tetapi, jika Anda memesan kari ayam goreng, Anda akan mendapatkan nasi, kari daging sapi dan beberapa potong daging ayam yang juicy. Banyak sekali bahan yang ditawarkan untuk mendampingi kari daging sapi, dan semua itu dapat menyatu dengan begitu baik di dalam mulut.
Terakhir kali saya ke sana, saya memesan kari Yakubuta Tamago, sebuah suguhan yang baru ditambahkan dalam daftar menu. Menu ini masih baru dalam buku "hidangan kelas B" makanan yang ada di daerah Imabari. Di dalam sajian ini di Imabari sendiri, terdiri dari daging babi lembut yang berbumbu dengan dua buah telur dadar disajikan di atas nasi bersaus yang harum. Sedangkan di Delhi, kombinasi di atas disajikan dengan lautan saus kari daging sapi standar mereka. Saya harus mengatakan, ketika pertama kali melihatnya saya merasa senang dan tidak kecewa sama sekali. Menu ini benar-benar memuaskan. Terdapat sejumlah potongan daging babi yang rasa dan teksturnya menghasilkan perpaduan yang luar biasa. Konter toko ini dilengkapi dengan manisan dan acar yang bisa Anda ambil sendiri dengan mudah. Saya memilih koktail bawang bombai dan irisan acar lobak yang menambah cita rasa lain dalam makanan ini.
Jika Anda tidak menginginkan kari, toko ini menyajikan ragam menu lainnya. Anda dapat memesan Nasi Hayashi (suiran-suiran daging sapi dan nasi) atau Katsudon (schnitzel daging babi di atas nasi bersaus). Selain itu ada juga sebuah lemari es yang dipenuhi dengan bermangkuk-mangkuk salad hijau dengan telur rebus yang memiliki harga ¥100 per mangkuknya.
Di Delhi Anda akan mendapati keramahan dari kedua pramusaji yang sangat tenang, serta lantunan musik pop Jepang yang lirih sebagai latar suaranya. Untungnya di sini tidak diperbolehkan merokok. Delhi memang menawarkan kualitas terbaik. Makanan disajikan dengan cepat, sedap dan mengenyangkan bagi Anda sebelum naik kereta, atau jika Anda baru ingin memulai dan menginginkan sesuatu yang enak sebelum berjalan-jalan mengitari Kota Matsuyama untuk menikmati pemandangannya.
Nama dalam Bahasa Jepang:
カレーショップデリ ー karei shoppu derii Toko Kari Delhi