Lampion-lampion yang bercerita ini merupakan pernak-pernik Nebuta Matsuri (Foto: )

Nebuta Warasse di Aomori

Merangkung suasana Nebuta Matsuri di dalam satu tempat

Lampion-lampion yang bercerita ini merupakan pernak-pernik Nebuta Matsuri (Foto: )
Febry Fawzi   - 2 min read

Nebuta Warasse merupakan sebuah museum seru yang didedikasikan untuk sebuah festival paling terkenal di Aomori yaitu Nebuta Matsuri. Festival ini diselenggarakan pada awal Agustus dan museum ini merupakan tempat pelipur lara bagi Anda yang tak bisa datang ke Nebuta Matsuri. Letaknya yang strategis juga akan memudahkan Anda untuk bisa berkunjung ke museum keren yang satu ini.

Perjalanan saya ke Aomori merupakan sebuah perjalanan yang tanpa tujuan. Saya hanya penasaran bagaimana bentuk kota besar yang terletak di ujung Pulau Honshu ini. Pagi sekali saya menaiki kereta Yamabiko yang mondar-mandir di jalur Tohoku Shinkansen, dari Tokyo menuju Aomori. Perjalanan dengan Yamabiko, kereta shinkansen terbaru dan tercepat ini membawa saya menuju Aomori hanya dalam waktu 3 jam 18 menit. Saya tiba di Stasiun Shin-Aomori dan lalu melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Aomori, yang mana merupakan terletak di jantung kota Aomori.

Setibanya di Stasiun Aomori, saya disambut oleh pemandangan pelabuhan. Terlihat tepian laut, jembatan, dan sebuah bangunan nyentrik di sebelah kiri stasiun. Saya langsung berjalan masuk ke sana dan menemukan sebuah pintu masuk menuju museum.

Ternyata museum ini adalah Nebuta Warasse. Sebuah museum yang menyimpan segala perlengkapan dari festival Nebuta yang rutin diselenggarakan pada awal Agustus. Bersama dengan berbagai ornamen festival, saya juga bisa merasakan atmosfir yang hidup dan museum ini berhasil membangun tampilan yang apik.

Hampir sama dengan Museum Chichibu Night Festival di Chichibu, Saitama, saya juga mendapati ada tabuh genderang, terompet, dan beragam suara alat musik tradisional lainnya di pintu masuk, seolah sedang mengajak saya untuk lekas bergabung. Lampion berbagai bentuk layaknya bercerita ke pada pengunjung. Begitu juga dengan sebuah koridor yang atapnya berbentuk cekungan menampilkan foto dan infografis dari festival Nebuta yang memang telah terselenggara selama sekitar 300 tahun. Menurut informasi yang saya dapat, pada akhir pekan atau hari libur akan ada penampilan dari penari “Haneto” yang mendemonstrasikan tarian Festival Nebuta dengan iring-iringan musik. Anda juga bisa membeli souvenir sebagai oleh-oleh di sini.

Cukup berjalan kaki tiga menit dari Stasiun JR Aomori, Nebuta Warasse ini buka dari jam 9 pagi hingga 7 malam (hingga jam 6 malam pada bulan September hingga April). Nebuta Warasse juga tutup pada tanggal 31 Desember hingga 1 January dan 9 - 10 Agustus. Biaya masuknya adalah 600 yen.

Febry Fawzi

Febry Fawzi @febry.fawzi

Trying to make the world home.