Yum! (Photo: keiko / CC BY-NC-ND 2.0)

Udon Inaniwa

Mie buatan tangan sejak 1665

Yum! (Photo: keiko / CC BY-NC-ND 2.0)
Odilia Sindy Okinawati   - 3 min read

Bagi para pecinta mie, saya yakin bahwa makanan pertama yang Anda ingin coba di Jepang atau rekomendasikan kepada orang lain adalah "Sanuki Udon", "Shinsu Soba", "Sapporo Ramen" atau "Hakata Tonkotsu Ramen".

Kebanyakan orang akan memilih salah satu dari keempat pilihan di atas. Bagaimana dengan lainnya? "Nagasaki Chanpon", "Nagoya Kishimen" atau "Yokote Yakisoba"...dan masih banyak lagi pilihan lainnya yang membuat mie menjadi makanan terkenal.

Hari ini, perkenankanlah saya memperkenalkan kepada Anda salah satu makanan yang belum pernah dirasakan sebelumnya oleh para penggemar mie. Makanan ini disebut dengan "Udon Inaniwa".

Sedikit sulit untuk mendeskripsikannya, namun menurut saya udon ini mirip dengan pho dari Vietnam. Bentuknya agak sedikit tipis dan lebih kecil dari pho. Saya tahu bahwa beberapa orang akan berpikiran bahwa bentuk udon adalah pipih, seperti roti tawar. Rasanya mungkin tidak segurih ramen, namun apabila Anda menikmati udon mendapati rasa bosan, mungkin Anda pergi ke tempat yang kurang tepat. Sama halnya seperti menemukan roti yang enak, Anda harus ke toko yang tepat. Udon memiliki rasa yang halus, di mana ini adalah salah satu ciri dari kebanyakan makanan Jepang. Tempat ini adalah salah satu tempat yang terbaik, di mana udon dibuat dengan tangan untuk mengendalikan resepnya.

Apa yang lebih dari makanan ini adalah disajikan bersama dengan kuah yang terbuat dari Hinaijidori, kaldu spesial yang membuat kiritanpo menjadi super rasanya. Kuahnya ringan namun rasanya tajam dan tertinggal di mulut. Dipasangkan dengan segelas sake dingin, rasanya sungguh luar biasa.

Sato Yosuke Shoten adalah tempat yang harus Anda kunjungi apabila ingin merasakan udon ini. Selain menikmati udon, Anda juga dapat belajar tentang Udon Inaniwa dan mengalami sendiri cara pembuatannya.

Pabrik mie ini berdiri sejak 1860 yang berarti sudah lebih dari 150 tahun di mana kemurnian dan cinta dapat dirasakan di setiap helai udonnya. Berdasarkan resep dari tahun 1665, awalnya udon ini dibuat di sebuah gubuk kecil, hingga sampai ke era modern hanya ada stok terbatas di luar keluarga kerajaan. Pemilik saat ini adalah keturunan Sato Yosuke yang kedua.

Tempat ini terletak di Yuzawa shi Inaniwa cho aza Inaniwa, membuktikan bahwa inilah tempat kelahiran Udon Inaniwa. Terdapat tur gratis selama 15 menit, dan pabrik buka untuk publik dari pukul 09:00 sampai 16:00. Pada bulan Desember sampai April, ketika wilayah Akita tertutup oleh salju, pabrik akan tutup pada hari Minggu dan hari libur. Tempatnya agak jauh dari kota, sehingga akan lebih mudah mengunjunginya dengan menggunakan mobil. Bila tidak, jangan sampai patah semangat untuk menuju ke sini!

Lucunya, saya menemukan sebuah menu bernama Soba Inaniwa pada hari berikutnya di Tokyo! Hanya lima menit berjalan kaki dari keramaian Ginza, terdapat sebuah kedai kecil dengan nama yang sama, Sato Yosuke, 6-4-17 Ginza, Chuo-ku, telepon 03 6215-6211. Persis sama dengan di Akita, udon yang ini berbentuk pipih dan tipis, mirip seperti pho, dengan rasa yang lebih menggigit. 

Odilia Sindy Okinawati

Odilia Sindy Okinawati @odilia.djoenar

Travel is my soul!