Terletak di distrik Kabukicho yang terang dan mencolok, 2-chome Tsukemen Gachi memperkenalkan dirinya sebagai kedai ramen yang segar dan dinamis, yang cukup layak untuk lingkungan sekitarnya. Nama mereka berasal dari tsukemen (ramen yang supnya disajikan terpisah dari mienya, dan disantap dengan cara dicelupkan) dan Gachi (ガチ) yang aslinya mempunyai arti pertandingan sumo yang berjalan dengan baik. Namun kata ini mempunyai arti ekspresi kasual pada Bahasa Jepang sehari-hari yang berarti apapun yang serius, ekstrem, atau pintar. Meskipun staf yang ramah dan ceria tidak terlihat begitu serius, Anda akan mengetahui alasannya sekali mencicipi makanan yang dihidangkan.
2-chome Tsukemen Gachi spesial menyajikan ayam, baik dalam bentuk tsukemen, ramen biasa, atau 'Ayam Goreng Gachi' buatan mereka sendiri yang dihidangkan di atas nasi. Karena saya belum makan apapun setelah sarapan dan datang berkunjung sekitar pukul 21:00 lebih, saya memesan menu yang porsinya terlihat besar-"ramen kuah ayam super dan telur", bersama dengan seporsi Ayam Goreng Gachi. Anda dapat memesan makanan Anda dengan cara memasukkan uang dalam mesin pemesanan, yang akan memberikan tiket dari semua makanan yang sudah dipilih. Setelah itu, Anda bisa memberikan tiket kepada staf dapur, yang mana pada saat berkunjung seorang staf yang melayani saya bernama Kaz. Kaz-san dapat berbicara dalam Bahasa Inggris dengan baik, karena dia pernah tinggal selama 10 bulan di Brighton. Bagi saya, servis yang diberikan cukup cepat. Namun, pada saat jam-jam sibuk Anda harus bersabar mengantri untuk mendapatkan tempat duduk karena tempat ini cukup populer namun tidak cukup besar.
Ketika ramen disuguhkan di hadapan saya, besarnya mirip dengan apa yang saya bayangkan. Namun saya tidak mebayangkan rasanya yang benar-benar mantap. Terdapat beberapa bahan yang berpadu dalam ramen Gachi. Serpihan bonito, daun bawang, rumput laut dan kuah ayamnya adalah hal yang biasa dalam komponen ramen, namun di sini kesemuanya itu menjadi sesuatu yang tidak biasa. Rasanya yang kaya, serta kekentalan supnya menjadikan rasanya berbeda dari biasanya. Selain sensasi rasanya, Ayam Goreng Gachi menjadi perhatian. Hanya dengan ¥250, Anda mendapatkan semangkuk ayam goreng terbaik yang bisa jadi tidak mungkin Anda rasakan. Harganya bahkan lebih murah dibandingkan dengan KFC di Inggris dengan jumlah yang sama. Adonannya cukup tebal, krispi, dan dibumbui dengan sempurna; yang mana ayamnya lembut dan segar. Kunjungan selanjutnya saya bahkan menghabiskan sebanyak tiga mangkuk. Selesai melahap Ayam Goreng Gachi, saya merasa terpuaskan dengan ramen. Sebuah pengalaman bersantap yang langka dan hidangan ini cukup berpengaruh.
Dari keseluruhan, saya cukup merekomendasikan Gachi. Kedai ini buka pukul 11:00 hingga 23:00, jadi tidak ada alasan untuk melewatkannya apapun kegiatan Anda di siang hari. Anda cukup membayar seharga ramen biasa untuk dapat menikmati ramen yang luar biasa, tentunya bersama dengan ayam goreng yang cukup murah.