Bangga dengan kreasi yang didisplai (Foto: )

Pengalaman Belajar Ikebana di Nara

Kegiatan harian populer di Sarusawa Inn

Bangga dengan kreasi yang didisplai (Foto: )
Santy Tobing   - 4 min read

"Rangkaian ini tampak indah, tapi daun yang satu ini tampaknya sedikit kesepian," demikian pengamatan seorang instruktur ikebana (seni merangkai bunga). Dia mengambil daun lain, menempatkannya dalam hasil rangkaian seorang murid, membawanya keluar, memangkasnya dan meletakkannya lagi. "Sekarang, dia sudah sempurna."

"Kau benar, dia sekarang terlihat lebih seimbang," sang murid menyetujuinya.

Penginapan & Pusat Kunjungan Nara

Sejak tanggal 23 Juli 2015,  NARA Visitor Center & Inn telah menjadi one stop shop bagi para wisatawan untuk mendapatkan semua informasi wisata dan sumber lainnya di Kota Nara. Dua dinding di tempat ini berisikan informasi perjalanan (satu tentang Nara dan yang lainnya untuk tempat lain di Jepang).

Dengan staf multi-bahasa berpengetahuan luas yang bertanggungjawab setiap hari, internet gratis dalam bentuk sandi WiFi gratis, 3 laptop dan beberapa tablet di Ruang Tunggu Wisatawan, serta mini market di ruang bawah tanah, membuat Visitor Center menjadi tempat yang sempurna untuk pengunjung bersantai, mengisi bahan bakar dan merencanakan langkah selanjutnya. Ada sebuah mesin ATM di sini yang menerima kartu dari luar negeri, penyimpanan bagasi gratis dan layanan penukaran mata uang juga tersedia.

Namun bagian Visitor Center yang patut diikuti adalah pengalaman budaya yang ditawarkan secara gratis setiap hari. Kegiatan baru yang dirotasi ke dalam jadwal setiap bulan dan disesuaikan dengan perubahan musim. Namun ada beberapa acara yang telah menjadi kegiatan utama dalam jadwal Visitor Center di NARA. Pengalaman Merangkai Bunga Ikebana yang ditawarkan setiap hari Rabu dari pukul 02:00 siang - 04:00 sore adalah salah satu kegiatan yang paling populer.

Ikebana

Apresiasi dan pemujaan terhadap alam telah ada sejak zaman kuno. Orang-orang di Jepang, telah dan masih meneruskan hingga sekarang, membawa bunga, rumput, bambu dan cabang dari pohon ke rumah mereka baik untuk mengagumi alam dari dalam ruangan atau untuk mengamati perubahan dan keindahan musim. Juga untuk mengundang berkah dewa ke rumah mereka.

Awal mula dari apa yang kemudian berkembang menjadi ikebana saat ini dimulai pada periode Muromachi (tahun 1392-1573) dengan praktek yang disebut tatebana. Rangkaian sederhana bunga dan tanaman lainnya digunakan untuk menghias Istana Kekaisaran dan tanah kediaman para samurai peringkat tinggi. Meski pada awalnya masih kurang dalam bentuk standarnya, tatanan tatebana kemudian berubah dari elemen garis atau baris sederhana menjadi tatanan garis yang dibentuk oleh elemen-elemen yang dimulai dari titik tunggal di dasar rangkaian dan kemudian menyebar ketika rangkaiannya semakin naik ke atas.

Dalam periode Edo, praktek merangkai bunga menyebar ke masyarakat umum dengan menggunakan tatebana sebagai panduan. Pada tahun 1895 sekolah ikebana pertama kali dibuka dan seperangkat aturan dikodifikasikan.

Sebuah rangkaian ikebana tradisional harus memiliki dua elemen utama: shushi (unsur ayah atau utama) dan kyakushi (tamu dari unsur ibu). Jumlah elemen yang muncul setelah shushi dan kyakushi tergantung pada orang yang menyusun rangkaian, tetapi shushi harus menjadi elemen terpanjang / tertinggi dan kyakushi harus menjadi elemen kedua terpanjang / tertinggi. Semua elemen harus diatur untuk menunjukkan keindahan terbaik mereka dan untuk mengarahkan perhatian penontonnya menuju titik pusat. Rangkaian bunga juga harus menciptakan kedalaman.

Setelah memilih elemenku (tangkai berdaun dengan bunga ungu, bunga oranye seperti rhododendron dan beberapa daun besar dengan batang panjang), instruktur menunjukkan padaku bagaimana mengukur setiap elemen dengan tepat dan menginstruksikan saya untuk menahan setiap batang di bawah air dan memangkas beberapa sentimeter bagian bawahnya pada sudut 45 derajat (ini tampaknya membantu menjaga tanaman tetap hidup dan sehat).

Saya terkejut mengetahui harapan saya tidak menghasilkan efek yang saya pikirkan akan terjadi dan saya akhirnya mengubah kyakushi saya dan banyak elemen pendukung dan juga penempatan mereka. Instruktur selalu siap untuk diajak konsultasi dan memiliki ide-ide yang bermanfaat. Bagian paling penting dari nasihatnya, "Poin yang paling penting adalah Anda menikmati proses dan pekerjaan yang Anda buat."

Menuju Kesana

NARA Visitor Center & Inn terletak di tepi selatan Kolam Sarusawa. Dari Stasiun Kintetsu Nara berjalan melalui pusat perbelanjaan Higashi-muki yang tertutup ke jalan Sanjo-dori, belok kiri dan berjalan lurus sampai tiba di Kolam Sarusawa. Visitor Center berada di pinggiran terjauhsungai. Berjalan kaki kesana butuh waktu sekitar 10 menit

Dari Stasiun JR Nara pergi ke Exit Timur, berjalan antara peron bis dan jalan bata Municipal Tourist Information Center ke sudut lampu merah. Menyeberang jalan utama dan berjalan lurus ke atas Sanjo-dori sampai tiba ke Kolam Sarusawa. Berjalan kaki kesana butuh waktu 20-25 menit.

Info lebih lanjut

Cari tahu tentang NARA Visitor Center & Inn.

Santy Tobing

Santy Tobing @santy.tobing

no one realizes how beautiful it is to travel until he comes home and rests his head on his old, familiar pillow.