Salah satu sudut di kawasan Kawaramachi (Foto: )

Asyiknya Menyusuri Kawaramachi

Pusatnya belanja, hiburan, kuliner, dan budaya di Kyoto

Salah satu sudut di kawasan Kawaramachi (Foto: )
Relinda Puspita   - 2 min read

Entah sudah berapa kali saya berkeliaran si kawasan Kawaramachi dan sekitarnya selama tinggal Kyoto. Setiap ada keperluan yang ingin dibeli atau sekadar ingin jalan-jalan mengisi waktu luang, nama jalan ini langsung muncul pertama kali di pikiran saya.

Kawaramachi adalah kawasan one-stop-entertainment di Kyoto yang jangan sampai terlewatkan ketika JapanTraveler berkunjung ke kota yang terkenal dengan banyak kuil cantiknya ini. Entah itu pagi, siang, sore, atau malam, tempat ini selalu menarik untuk ditelusuri dengan berjalan kaki, apalagi ada banyak bus kota yang melintasi area ini.

Bagi penyuka belanja, tempat ini adalah surganya. Dari toko serba 100 yen hingga department store sekelas Takashimaya, dan outlet-outlet brand terkenal dunia, bertebaran di sepanjang jalan Shijo dan Sanjo yang bersimpangan dengan Kawaramachi dori. Bukan hanya itu, di dalam gang-gang kecil yang ada di belakang pertokoannya, masih banyak toko-toko mungil yang menjual barang-barang unik yang sangat menarik untuk dikoleksi. Dari penjual toko suvenir seharga 200 yen hingga perlengkapan kimono, semua tersedia di lorong-lorong jalanan di sini. Bahkan pasar tradisional, Nishiki Market, berada di sini.

Dan bagi pencinta kuliner, pasti akan kebingungan menentukan ingin makan apa dan di mana, karena tersedia banyak tempat-tempat makan dan kios-kios kecil penjual jajanan yang sangat menggoda untuk dicicipi. Sebut saja, takoyaki, udon, ramen, sushi, es krim, sampai restoran yang menyajikan hidangan tradisional khas Jepang, seperti di Gion dan Pontocho, berjajar di areal Kawaramachi. Tahu sendiri kan, Jepang, walaupun belum lihat dan merasakan makanan aslinya, gambar-gambarnya yang dipajang di bagian depan saja mampu membuat air liur mengalir.

Untuk para pencari hiburan, di Kawaramachi sangatlah gampang menemukan bowling alley, karaoke, pub, dan pachinko jika ingin coba-coba pasang taruhan, bahkan (katanya) hiburan beraroma seksual juga bisa ditemukan di daerah ini. Tidak jarang, ada juga penyanyi jalanan yang sedang beratraksi di sudut-sudut jalan, dekat jembatan yang melintasi Sungai Kamogawa.

Uniknya, di antara semua kemodernan itu, ada sentuhan budaya tradisional yang masih dijaga kelestariannya. Distrik Gion yang terkenal sebagai tempat berkumpulnya geisha dan maiko yang dipenuhi dengan rumah-rumah kayu, khas Jepang tempo dulu, ada di sudut sanjo dori, tidak jauh dari Kawaramachi dori, berdekatan dengan teater kabuki, dan Kuil Yasaka yang merupakan tempat berdoa utama warga Kyoto pada malam tahun baru.

Jadi, jangan sampai nggak ke Kawaramachi kalau sedang di Kyoto.

Relinda Puspita

Relinda Puspita @relinda.puspita

I am Indonesian. One year living Japan has woken up my wanderlust. I traveled alot at the time and loved every single of it. Hope to come back soon.