Lantai atas Isetan di Stasiun Kyoto adalah tempat yang ramai dengan banyak restoran ternama dengan orang berlalu-lalang. Keramaian ini biasanya terjadi pada Minggu sore, ketika banyak yang mengantre di sekitar jam 12 siang. Aoi-jaya terletak menyempil di sudut, tetapi lumayan banyak yang mengantre. Ada sekitar 8 orang di depan saya ketika ke sana setelah jam 12 siang.
Ini adalah kali kedua saya makan di sini, dan sudah tahu pasti bahwa makanannya baru dan enak. Saya ke Stasiun Kyoto karena akan naik Shinkansen dan memutuskan untuk mengenang pengalaman dua tahun yang lalu. Hidangan di restoran ini kebanyakan berupa set menu beragam makanan yang tersaji dalam kukusan kotak kayu. Sayur musiman menjadi menu andalan di sini.
Pada kunjungan pertama, saya menyantap irisan daging sapi mentah dan sayuran yang dihidangkan dalam kukusan besar yang dimasak langsung di atas meja. Saya sangat terkesan dengan metode ini. Semuanya ditata dan dimasak secara apik dalam satu wadah.
Kali ini saya memilih set Aoi yang terdiri dari beragam tempura dengan garam matcha, sashimi, acar, sayur kuah, dan sekotak kukusan sayur khas Kyoto beserta dua saus cocolannya. Ada pula pilihan, nasi biasa atau nasi dengan campuran jamur, dan sup miso atau soba panas. Secara keseluruhan saya puas dengan makanan dan juga harganya: 1600 yen belum termasuk pajak.
Selain makanannya, pengalamannya juga sangat otentik. Pelayannya mengenakan pakaian tradisional Jepang, dan tampak terbiasa berbicara bahasa Inggris. Setiap set menu memiliki penjelasan detil per itemnya, sehingga sangat berguna bagi pengunjung yang tidak mengerti bahasa Jepang. Stafnya juga lumayan bisa berbahasa Inggris jika ada pengunjung yang butuh bantuan. Bahkan, tersedia juga penjelasan bagi mereka yang alergi kacang, daging, dan susu.
Jika kalian hanya punya waktu singgah beberapa jam di Kyoto, seperti saya, dan tidak bisa ke mana-mana, pastikan kalau kalian bisa menikmati hidangan otentik khas Kyoto di Aoi-jaya dengan harga terjangkau.
