Spot untuk melihat jembatan ke langit dengan cara melihatnya dari antara dua kaki (Foto: )

Amanohashidate

Jembatan menuju langit di utara Kyoto

Spot untuk melihat jembatan ke langit dengan cara melihatnya dari antara dua kaki (Foto: )
Relinda Puspita   - 3 min read

Ketika mencari informasi tentang tempat mana saja yang menarik untuk dikunjungi di sekitaran Kyoto, saya menemukan Amanohashidate yang bila diterjemahkan berarti jembatan menuju langit. Lalu langsung memutuskan segera ke sana karena tinggal di Kyoto yang dikelilingi pegunungan membuat saya merindukan pantai. Sayangnya, saat itu bulan Oktober yang sering terjadi angin kencang disertai hujan di hampir semua kota di Jepang, sehingga pemandangan yang ditemukan oleh saya dan seorang teman pada saat ke sana penuh dengan kabut dan warna abu-abu.

Transportasi yang bisa digunakan dari Stasiun Kyoto adalah bus dan tentunya kereta. Halte bus yang menuju Amanohashidate ada di bagian dekat jalan raya. Jarak tempuh dari Kyoto dengan kereta sekitar dua jam, sedangkan dengan bus sekitar 2,5 jam. Harga tiketnya tentu lebih mahal naik kereta, tetapi ada setiap beberapa menit, sedangkan bus jadwalnya belum tentu ada setiap jam.

Begitu keluar dari Stasiun Amanohashidate, JapanTraveler bisa langsung memilih untuk langsung menyusuri pantai yang membentang di tengah teluk Miyazu itu atau naik ke bukit untuk melihatnya dari atas. Bukit yang di dekat stasiun adalah View Land, sedangkan yang di seberang namanya Kasamatsu Park. Diperlukan cablecar atau chairlift untuk naik ke kedua tempat tersebut dengan tiket yang berlaku bolak-balik. Saat itu kami memutuskan naik ke View Land dengan chairlift dan turunnya dengan cablecar. Dalam perjalanan naik dan turun kita bisa mengagumi pemandangan yang ada di sekeliling.

Uniknya, untuk melihat jalur pantai yang katanya seperti jembatan menuju langit ini diperlukan cara khusus, yaitu dari antara dua kaki. Ya, dilihatnya memang harus terbalik dengan cara membungkuk, dan untuk itu disediakan tempat khusus. Sedangkan kalau secara normal, pantai itu terlihat seperti lidah yang menjulur panjang. Selain itu, di sini juga tersedia fasilitas permainan anak-anak dan kios-kios makanan.

Begitu turun kami memutuskan berjalan kaki untuk menyusuri pantai sejauh 3,6 km tersebut karena nantinya kami ingin kembali sambil menikmati laut dengan menggunakan ferry. Sebenarnya, JapanTraveler bisa menyewa sepeda, tapi mungkin karena saat itu hujan, tidak ada rental sepeda yang buka.

Sepanjang pantai, selain banyak pohon-pohon cemara, ada juga tempat-tempat istirahat yang nyaman dan beberapa restoran. Ada juga kuil-kuil kecil dengan beberapa patung yang sangat menarik untuk dilihat. Pada musim panas pasti tempat ini sangat menyenangkan, karena pasirnya yang putih mengundang saya untuk mendekat ke pinggir dan menyentuh air laut yang sangat dingin pada hari itu. Sebelumnya kami sempat mendekat ke kanal air untuk melihat jembatan yang bergeser setiap ada perahu yang lewat.

Di dekat stasiun yang menjual tiket ferry ada kuil yang sempat kami lihat-lihat sambil menunggu jadwal keberangkatan kapal. Dan setelah turun di pemberhentian yang berada di dekat Kuil Chionji, kami menyempatkan diri untuk menyusuri kuil tersebut yang memiliki pagoda dan lampion besar di pintu masuknya. Sebelum pulang, kami juga masuk ke beberapa toko suvenir yang ada di sana.

Ayo, sempatkan ke pantai di Amanohashidate!

Relinda Puspita

Relinda Puspita @relinda.puspita

I am Indonesian. One year living Japan has woken up my wanderlust. I traveled alot at the time and loved every single of it. Hope to come back soon.