Menggigil di Tengah Keindahan Iwate

Jalur musim dingin di pinggiran Iwate

Odilia Sindy Okinawati May 21, 2018 - 2 min read

Tangga yang hampir tidak kelihatan menuju ke Chuson-ji, Konjikido yang berlapis emas berubah menjadi tangga putih pada musim dingin - sebuah foto yang sempurna!

Bila Anda menemui foto kuil yang hampir sama, gunakan benda di sekitar untuk membuatnya jadi bingkai dan tunggu hingga saat yang tepat

Berjalanlah melalui gerbang torii dan menjauhi area Chuson-ji dimana tidak banya orang datang, dan temukan banyak kesempatan memotret

Salju belum sampai di Stasiun Sakari, terminal dari jalur Minami-Rias, Sanriku

Jalur Minami-Rias membawa Anda menuju area yang diluluh lantakkan tsunami, dimana tanda bahaya sudah banyak berkurang berkat adanya rekonstruksi yang telah dilakukan.

Kereta Sanriku Railway yang berakhir di Kamaishi, sebuah kota bersejarah yang memproduksi baja.

Matahari terbit di Laut Pasifik diambil dari Sanriku Flower yang menggambarkan keindahan masa lalu Kamaishi

Desa Tono Furusato yang membawa Anda kembali ke masa lalu, dimana bertani dan kuda-kuda yang ada masih merupakan hal yang biasa

Salju yang turun di Desa Tono Furusato Village merubah tempat ini menjadi negara impian

Tohoku mempunyai beberapa tempat indah yang belum tersentuh di Jepang. Pada tahun 2011 tsunami dan gempa bumi meluluhlantakkan area ini, namun saat ini telah bangkit kembali dan menawarkan berbagai macam keindahan yang masih alami di Jepang.

Tur dua hari mengelilingi Iwate sangat disarankan untuk dapat mengenal wisata Iwate termasuk berkunjung ke Hiraizumi, di mana situs kebudayaan dunia UNESCO, Kuil Chuson-ji berada, kota penghasil baja Kamaishi, dan desa terpencil Tono Furusato. Ditemani dengan kereta Sanriku menyeberangi area yang rusak oleh karena tsunami, perjalanan ini sungguh penuh dengan rasa ingin tahu dan pelajaran.

Sebagai atraksi terkenal di Hiraizumi, Chuson-ji adalah daya tarik turis saat musim mulai menghangat, karena saat musim dingin akan sedikit menghalangi para wisatawan untuk berkunjung ke area di luar kota. Didirikan pada tahun 850, Chuson-ji menciptakan suasana tenang yang ditambah dengan keindahan salju - sebuah tempat yang baik untuk keluar dari hiruk pikuk kota.

Kereta Sanriku telah kembali dipulihkan setelah mengalami kerusakan luar biasa akibat tsunami. Perjalanan sepanjang rute ini mengingatkan kita akan kegigihan jiwa manusia. Selain itu, rumah-rumah juga sudah banyak dibangun kembali dan kehidupan yang normal setelah mengalami kerusakan akibat bencana tujuh tahun lalu.

Dikelilingi oleh teluk, sejarah produksi baja di Kamaishi diabadikan dengan adanya tambang besi Hashino dan tempat peleburan, yang juga merupakan situs peninggalan dunia UNESCO. Kota yang terpencil ini dapat Anda nikmati dengan menginap di Sanriku Hotel Flower, di mana tidak ada minimarket yang mudah Anda temukan. Sebuah hal yang tidak biasa di tengah Jepang yang modern.

Saat kami sampai di Desa Tono Furusato keesokan harinya, salju turun kembali dan ini membuat suasana yang mistis. Tradisi sangat melimpah di sini, dan Anda akan dengan mudah melihat mengapa masih banyak orang yang berkunjung ke daerah Tohoku. Akses menuju ke area yang ada di Tohoku mungkin tidak langsung, kurangnya penduduk dan keramaian sepertinya membuat waktu melambat dan membuat Anda memahami seperti apa Jepang dulunya.

Untuk lebih mengetahui informasi tentang keindahan yang ditawarkan Iwate, silahkan klik 10 wisata terbaik di Iwate di sini.