Kebanyakan wisatawan asing tidak menyadari keindahan Semenanjung Noto di prefektur Ishikawa. Terletak di jalan terpencil, ia menyediakan liburan berkualitas bagi seluruh anggota keluarga.
Jika berwisata dengan bus atau mobil, pastikan untuk menyertakan pantai utara Semenanjung Noto dalam kunjungan. Hanya di utara Wajima di Highway 249 terdapat beberapa pemandangan menarik.
Yang pertama adalah Persawahan Terasering Shiroyone Senmaida.
Ada begitu banyak persawahan terasering di Jepang, namun persawahan Shiroyone Senmaide menonjol untuk keindahan pemandangannya. Bahkan, pada tahun 2011 persawahan ini menjadi situs Warisan Budaya Bukan Benda UNESCO, dan ditunjuk secara nasional sebagai tempat khusus yang indah. Terdapat sekitar 104 sawah di sana, masing-masing memiliki luas rata-rata 23 meter persegi, dan karena ukurannya, semua kegiatan menanam padi dilakukan dengan tangan. Setiap musim sepanjang tahun memiliki tampilan berbeda-beda.
Padi ditanam di musim semi dan dipanen di musim gugur. Dari bulan Oktober hingga bulan Maret ada pertunjukan cahaya LED spektakuler sepanjang malam yang menutupi seluruh area. Saya berkunjung pada akhir bulan Agustus dan ladang-ladang itu sudah mendekati masa panen. Dari atas area parkir, pemandangannya begitu indah untuk pengambilan gambar dan anda dapat mendaki turunan ke laut. Ketika memandang ke atas, anda menyadari betapa mengesankannya ladang-ladang di sana. Sawah di sana merupakan milik pribadi dan ditanami oleh penduduk lokal maupun sukarelawan. Di toko suvenir Pocket Park yang bersebelahan dengannya, cicipilah beberapa es krim lembut. Itu tampaknya merupakan pilihan yang manis ke manapun saya pergi di Jepang dan rasa ini adalah satu-satunya.
Melanjutkan perjalanan ke utara di Highway 240 hingga Highway 28, anda akan sampai di Formasi Bebatuan Madoiwa, yang dikenal sebagai Batu Jendela. Saya diberitahu bahwa waktu terbaik untuk melihat batu ini adalah selama matahari tenggelam ketika anda dapat melihat sinar bercahaya melalui lubang setinggi enam setengah kaki. Sembari berjalan di sekitar area, saya melihat seekor burung seperti elang bertengger di puncak teratas formasi. Postur burung tersebut seperti seorang raja yang sedang duduk di singgasananya.
Sekitar dua puluh menit lebih jauh ke utara terdapat Air Terjun Tarumi, dikenal sebagai 'air terjun yang memercik.' Angin yang benar-benar kencang selama musim dingin dapat menyebabkan air mengalir ke atas. Saya menikmati suasana tenang dan damai sambil mendengarkan suara air terjun mengalir turun, dan suara memukul ombak laut. Tempat yang hebat untuk menjernihkan pikiran anda.
Pada perjalanan pulang kembali ke Wajima, ada beberapa tambahan formasi bebatuan menarik, Museum Seni Anso, Taman Heike, dan beberapa kuil sepanjang rute.
Jalur berkendara indah ini hanya satu dari sekian banyak hal yang bisa dilihat dan dilakukan selama wisatamu ke Semenanjung Noto.