Villa klasik Aoyama

Villa Klasik Aoyama

Menjelajahi kembali pengalaman indah di Jepang

Villa klasik Aoyama
Febry Fawzi   - 3 min read

Salah satu kesenangan ketika berkunjung ke Hokkaido adalah saya bisa menemukan sisi lain dari Jepang. Di setiap wilayah, entah itu Niseka, Taman Nasional Akan, Kawyu-Onsen atau Nemuro, ada banyak kejutan yang menyenangkan setiap harinya. Selain menjelajahi hal-hal baru yang menyenangkan, ada satu hal yang cukup familiar dan sedikit nostalgia untuk dikunjungi.

Setelah menaiki bus kota di Otaru, saya meluncur menuju kawasan Shukutsu dan berhenti di beberapa pemberhentian hingga ke pemberhentian terakhirnya di aquarium setepat. Tujuan saya adalah Vila Tua Aoyama dan Penginapan Kihinkan. Saya berjalan melewati kawasan sekitar dan berjalan menuju bukit yang kemudian disusul oleh seorang anak dengan sepedanya sambil menyapa dengan penuh semangat "Hello!" sambil tertawa sepanjang jalan menuju rumahnya di bawah bukit.

Saya tiba di Vila Tua Aoyama dan tak bisa berhenti tersenyum dengan melihat bangunannya yang membuat saya merasa nyaman karena memberikan kenangan akan kunjungan pertama saya ke Jepang. Setibanya saya langsung berkata "Ya! Inilah Jepang!" dalam banyak hal, selama pengalaman saya di Hokkaido sangatlah menyenangkan, benar-benar telah menjadi sebuah pengalaman yang paling saya cintai. Syukurnya, vila ini bisa menawarkan awal yang menakjubkan yang memang menjadi alasan mengapa saya sangat menikmati berkunjung ke negara ini.

Pada awal abad ke-20, Otaru mengalami lonjakan dari industri olahan ikan herring-nya. Anda bisa sebut bahwa inilah momentum emas sebuah perikanan. Keluarga ini akhirnya menjadi keluarga makmur yang bisa membangun rumah mewah. Di Otaru inilah, salah satu contoh keluarga makmur tersebut yaitu keluarga Aoyama.

Tempat ini memang diperuntukan sebagai peninggalan bersejarah yang awal mulanya dibangun pada tahun 1917. Anak dari Tomekichi dan Masakichi Aoyama adalah Masae, dia terinspirasi atas kunjungannya ke mansion keluarga Homma di Sakata (sebelah utara Honshu) pada umur 17 tahun, kemudian menginginkan untuk membangun villa sejenis dengan nilai-nilai yang lebih artistik, tentu dengan bantuan dari sang ayah.

Tak ada biaya yang dikeluarkan untuk tradisional kaligrafi, lukisan Jepang, pahatan kayu, dan kerajinan langit-langit pada pembangunan dan pelebaran ruangannya.

Kunjungan saya ini dipandu oleh Presiden Kihinkan Yuuko Sato dan anaknya yaitu Ayami, keduanya sangatlah ramah dan jago berbahasa Inggris. Akhirnya kunjungan saya ini benar-benar mengingatkan saya akan kunjungan pertama saya ke Jepang, yaitu keramahan dari orang-orang Jepang.

Villa ini berlokasi hanya 25 menit naik bus (¥210) dari Stasiun Otaru. Biaya masuknya adalah ¥1000 dan setidaknya Anda membutuhkan waktu satu jam untuk menjelajahi kompleks bangunan ini, termausk juga tamannya.

Febry Fawzi

Febry Fawzi @febry.fawzi

Trying to make the world home.