Jika Anda berbelok menjauhi jalan utama di bentangan desa Shirokawa, dan menanjak melewati puncak bukit dan memasuki lembah, Anda akan mendapati diri Anda di sebuah dusun kecil dengan mobil yang terpakir di sebelah sungai. Di dekat situ ada pintu keluar-masuk ke dalam lereng bukit yang terkunci. Jika Anda menyeberangi sebuah jembatan kecil dan menyapa rumah beton putih terdekat, seorang nenek tua akan memanggil seorang sanak keluarganya yang akan datang tidak lama dengan mobil, membawa sebuah kunci. Nenek ini akan membuka pintu menuju ke lereng bukit, menyalakan lampu, dan mengantar Anda masuk ke dalam gua, dan berjanji untuk kembali kira-kira setengah jam kemudian.
Masuk ke dalam dan hawanya tampak dingin mencekam. Namun anehnya, bahkan setelah panas yang hebat di luar, hawanya tidak begitu dingin dan Anda akan cepat terbiasa. Tangga baja yang basah dan licin mengarah ke atas melewati terowongan sempit, mengarah ke deretan lubang yang fantastis pada bebatuan. Sebuah kelompok kelelawar berterbangan untuk mengecek keberadaan Anda. Bayi-bayi kelelawar yang sangat buruk rupa dapat terlihat bergantungan di dinding. Saya juga melihat seekor ular kecil pada batuan dekat jalan, dan setelah itu saya sangat berhati-hati untuk menaruh tangan dan menginjakkan kaki saya.
Gua ini dipenuhi suara kelelawar. Anda dapat mendengar sayap mereka mengepak-ngepak, suaranya semakin keras ketika mereka mendekati wajah Anda. Anda juga dapat mendengar mereka melengking dan berkelatak-keletuk saat mereka melintas masuk dan keluar di sisi jalan masuk. Mereka nampanya memberikan reaksi pada bunyi keletak-keletuk dan siulan manusia. Suara dari air yang menetes dan mengalir bergema di mana-mana.
Sama dengan gua-gua di manapun, ada banyak susunan bebatuan menarik yang telah diberikan pengartian dan label yang penuh khayalan seperti "Dewi", "Batu Air Terjun", dan semacamnya. Kemudian terdapat struktur besar yang berbentuk mirip dengan vagina, namun tidak mempunyai label.
Dikenal dalam Bahasa Jepang sebagai "Ana Kami Shōnyūdō" atau gua "God Hole Limestone" dalam Bahasa Inggris ini merupakan salah satu tempat kekuasaan yang merupakan persembunyian bagi Ehime. Menghabiskan waktu di dalam perut bumi serta berdekatan dengan makhluk yang berterbangan merupakan pengalaman yang mengesankan. Jika Anda terjatuh, bayangkan bahwa Anda mungkin tidak akan pernah bisa keluar lagi. Ini bisa membuat klaustrofobia yang kuat. Gua ini digambarkan sebagai rute penyiksaan yang pada umumnya mengarah menuju pintu keluar lainnya di atas jurang yang menghadap sungai. Tidak ada akses untuk kursi roda di sini, dan tempat ini juga tidak cocok bagi mereka yang mempunyai masalah punggung dan tidak dapat membungkuk untuk melewati sudut-sudut yang tidak biasa.
Setelah keluar dari gua, perjalanan singkat menuju lembah menawarkan pemandangan ladang padi yang bertapak ke bawah. Ketika Anda dalam perjalanan pulang menuju peradaban yang lebih luas, rasanya menyenangkan telah mengetahui persembunyian rahasia para dewa di bukit Shirokawa.