Bangunan Komeda's Coffee yang memancarkan kehangatan. (Foto: )

Komeda’s Coffee

Semua yang Anda butuhkan untuk waktu minum kopi terbaik

Bangunan Komeda's Coffee yang memancarkan kehangatan. (Foto: )
Vicky Amin   - 3 min read

Selepas kunjungan ke Museum Nihon Minkaen yang panjang dan melelahkan, saya bergegas kembali ke stasiun untuk mencari makan. Di tengah perjalanan, sebuah kafe dengan arsitektur bata yang menarik menghentikan langkah kaki saya. “Harus restoran, jangan tempat ngopi!” saya meyakinkan diri ketika melintas di depan Komeda’s Coffee namun lima menit kemudian, saya sudah duduk santai di dalam kafe itu.

Bagian luar bangunan yang unik membuat saya tergiur untuk mengintip ke dalam—dan bagian dalam Komeda’s Coffee yang intim pun membuat saya tergerak untuk masuk. Interior serba kayu dengan dinding kayu, panel kayu, meja-meja kayu dilengkapi bangku-bangku sofa merah menambah kesan hangat di seluruh penjuru kafe. Seorang pelayan menyapa saya dengan ramah, dan mengantar saya ke salah satu bangku tepat di sebelah jendela. Tanpa disadari, saya pun sudah melakukan pemesanan.

Menu di Komeda’s Coffee hanya tersedia dalam Bahasa Jepang, namun dilengkapi dengan gambar-gambar makanan dan minuman (yang semuanya tampak lezat!) yang dapat membantu pengunjung menentukan pesanan. Kopi tentu saja menjadi pilihan utama di tempat ini, dengan berbagai macam bentuk penyajian serta variasi rasa. Minuman lain seperti teh dan soda juga tersedia. Sedangkan untuk makanan, serangkaian sandwich, burger, roti panggang, dan menu roti lainnya dapat dipilih untuk menemani waktu ngopi pengunjung.

Karena lapar dan bukan seorang pencinta kopi, saya memesan burger dan es cokelat dengan topping es krim. Sang pelayan baru saja beranjak dari meja saya, ketika saya menyadari ada satu lagi menu yang tersedia di kafe itu. Di samping menu utama, ternyata ada menu khusus hidangan pencuci mulut yang juga menjadi andalan Komeda’s Coffee. Pengunjung dapat memilih beragam jenis kue, mulai dari keik cokelat atau keju, kue gulung rasa matcha, sampai kue dengan potongan buah dan es krim vanila di atasnya (“Shirono-whirl”).

Di samping desain bangunan yang menarik serta makanan dan minuman yang selezat gambarnya, suasana tenang di Komeda’s Coffee dapat membuat siapapun betah berlama-lama di kafe ini (termasuk saya yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk memandang ke luar jendela dari pada berusaha menghabiskan burger). Pengunjung yang datang memang seperti tidak ada habisnya, tetapi saya sama sekali tidak menangkap kesan ribut selama berada di sini.

Dan berbicara soal pengunjung, dari tamu-tamu yang datang saya menyadari kalau Komeda’s Coffee merupakan kegemaran bagi anak-anak sekolah, muda-mudi yang ingin bersantap santai, dan para orangtua yang ingin mengajak anak-anak mereka makan es krim. Tempat ini juga cocok untuk pengunjung yang ingin datang seorang diri untuk membawa laptop dan bekerja, membaca koran atau novel, atau mungkin sekadar minum sambil menikmati ketenangan dalam kafe.

Apapun itu, baik sendiri, bersama teman, ataupun keluarga, bagi saya Komeda’s Coffee sangat cocok untuk kabur sejenak dari dunia luar.

Vicky Amin

Vicky Amin @vicky.amin632

A traveler, budding travel writer, and amateur author. Writing is my way to redo my amazing journey all over again. I started "Cheating the World" project and with it, I've made two of my annual trips in a form of a book: "Cheating Southern Vietnam", and "Cheating Hong Kong & Macau" (still in Ba...